Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pandemi covid-19 berdampak pada pendapatan Provinsi Sumatera Utara. Artinya karena covid, terjadi penurunan pendapatan Pemprov Sumut sekitar Rp 1,5 triliun untuk tahun anggaran 2021.
Penurunan itu tercermin dari total pendapatan Sumut tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 13,880 triliun. Sedangkan total pendapatan pada tahun 2019 sebesar Rp 15,327 triliun.
Sementara total pendapatan Sumut 2021 diproyeksikan 13,517 triliun, yang juga menunjukkan penurunan sebesar sekitar Rp 1,8 triliun dari tahun 2019.
Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan, DR Hamdani, mengungkapkan itu pada Musrenbang RKPD Pemprov Sumut, 7-9 April 2021 di Hotel Santika Medan.
Karena kesulitan keuangan di 2021, Staf Ahli Mendagri Hamdani menyarankan 3 strategi antisipasi. Pertama mengoptimalkan pendanaan dari APBN. Hal itu harus mendapatkan dukungan dari daerah, dalam bentuk kesiapan feasibility, dari sisi AMDAL, ataupun DED hingga penyiapan lahan.
Kedua melalui pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). "Jadi sekarang sudah ada pinjaman dana PEN, yang masa pinjamannya tidak dibatasi dengan masa periode jabatan gubernur. Jadi bisa 5 tahun, bisa 8 tahun. Jadi relatif lebih fleksibel, manakala Pak Gubernur untuk mencoba bagaimana terobosan terhadap infrastruktur melalui PEN," kata Hamdani.
Ketiga lewat skema kerjasama dengan pihak ketiga, yang dapat ditempuh apakah kerjasama kaitan dengan pelayanan publik, apakah kerjasama itu yang berkaitan dengan infrastruktur, apakah kerjasama dengan pemanfaatan aset, termasuk juga kerjasama antardaerah. "Itu dapat kita lakukan dalam rangka terobosan untuk upaya-upaya mengakselerasi pembangunan Sumatera Utara ini," tambahnya.
Selain itu, keterbatasan dana agar disiasati dengan melakukan pembangunan pada program prioritas. Misalnya proyek yang betul-betul mempunyai multiplier effect terhadap perekonomian di daerah.