Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pandemi Covid-19 membuat masyarakat beralih menggunakan uang elektronik dalam transaksi sehari-hari. Selain untuk meminimalisir kontak dengan penjual, pembayaran dengan uang elektronik dinilai lebih mudah dan cepat. Hal ini pun membuat transaksi uang elektronik di Sumatra Utara (Sumut) baik secara nominal maupun volume terus naik.
Data Bank Indonesia (BI) Sumut, nominal transaksi uang elektronik pada April 2021 tercatat sebesar Rp 862,7 miliar. Capaiaan ini meningkat 68,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara volume transaksinya naik 58,7% dibandingkan April 2020 menjadi sekitar 10 juta transaksi.
Kepala BI Sumut, Soekowardojo, mengatakan, peningkatan transaksi uang elektronik salah satunya ditopang transaksi ritel. "Itu juga bisa menjadi salah satu indikasi kian pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat di Sumut. Karena melihat peningkatan transaksinya bahkan di atas 50% dibandingkan periode sama tahun lalu, kita bisa optimis akan terus membaik hingga akhir tahun," katanya, Selasa (15/6/2021).
Soeko, sapaan akrab Soekowardojo, mengatakan, BI sendiri memang terus menggalakkan penggunaan non tunai dalam transaksi sehari-hari. Dan pandemi membuat penggunaannya terus meningkat karena masyarakat ingin meminimalisir kontak dengan penjual dan bisa terhindar dari penyebaran virus Corona.
Sementara itu, jumlah agen Layanan Keuangan Digital (LKD) di Sumut terus meningkat dan sampai April 2021 tercatat sudah sebanyak 26.900 agen. Total transaksi melalui agen LKD pada April 2021 mencapai Rp 60,5 miliar. Transaksi ini merupakan kisaran normal setelah bulan lalu meningkat signifikan hingga Rp 302,2 miliar karena realisasi pencairan bansos melalui agen LKD.