Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Universitas HKBP Nommensen (UHN) Unika Santo Thomas Medan dan Unika Indonesia Atma Jaya menggelar webiner bertajuk "Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah Melalui Pajak Daerah untuk Kabupaten Dairi Sumatera Utara (Sumut)".
Webiner yang berlangsung Senin, 8 November 2021 lalu ini menghadirkan pembicara, yakni Yustinus Prastowo, SE MA M Hum (staf khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Srategis), Achmad Fadly, SSos MSP (Kepala BP2RD Sumatera Utara). Peserta yang mendaftar webiner lebih dari 1.000 orang berasal dari civitas akademika 3 kampus ini dan ASN kabupaten/kota.
Pembicara ketiga adalah Harryson F Sirumapea, AP M Si (Kepala BAPENDA Kabupaten Dairi) moderator Andang Wirawan Setiabudi, SE MSi ME (dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Atma Jaya Jakarta). Acara ini diprakarsai dan dipimpin Engelbertha Silalahi (SE MS dosen FEB Unika Indonesia Atma Jaya Jakarta). Demikian siaran pers UHN Medan, Jumat (12/11/2021).
Rektor Unika Indonesia Atma Jaya Jakarta Dr Agustinus Prasetyantoko mengatakan, seminar ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perspektif pajak dan mendukung ekonomi yang berwawasan lingkungan. "Tentu ini memerlukan pemikiran, langkah, strategi dan kebijakan karena itu acara pagi ini sangat penting untuk diikuti,"ucap Agustinus
Tampil sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, suatu daerah dikatakan mandiri secara fiskal apabila porsi pendapatan asli daerah sudah lebih besar daripada transfer pemerintah pusat. Total pendapatan Provinsi Sumut tahun 2020 sebesar Rp 13,5 triliun, terdiri dari pendapatan transfer dari pemerintah pusat sebesar 54% dari jumlah pendapatan dan PAD sebesar 43% dari total pendapatan. Sumut belum mandiri secara fiskal, namun hal itu akan diupayakan.
Dalam paparannya, Achmad Fadly berharap Pemprovsu berinovasi mengembangkan pendapatan daerah terkait dengan Pajak Air Permukaan (PAP), kesiapan penguatan BUMD dan perencanaan pembangunan daerah lebih merata, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Adapun tantangan daerah dalam pemulihan ekonomi yaitu kemandirian fiskal yang rendah dan pembangunan yang belum merata. Sementara Harryson F Sirumapea, memaparkan perlu kolaborasi untuk pemanfaatan data yang didukung exchange information.
Ketiga pembicara sepakat pasca pandemi covid 19, Pemda harus melakukan inovasi dan kolaborasi dalam melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah. Pemprov Sumut maupun Pemda Dairi, menurut pembicara, sudah berada dalam trek yang benar dengan melakukan berbagai inovasi berbasis teknologi dan kolaborasi antar instansi dalam rangka collecting data maupun law enforcement.
Bupati Dairi Dr Eddy KA Berutu mengatakan, kekuatan peningkatan prima PAD Kabupaten Dairi perlu didukung oleh semua unsur, perlu komitmen dan sinergi antar unsur satu dan lainnya khususnya dengan lembaga pendidikan. "Kami harap akademisi dapat melakukan penelitian dalam memberikan inovasi, ide-ide dalam pengembangan dan pengelolaan serta peningkatan dengan tujuan untuk meningkatkan PAD di daerah kami," kata bupati.