Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Jika sebelumnya lembaga penelitian kesehatan global independen asal Washington University, Amerika Serikat, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memprediksi tak ada gelombang 3 Corona di Indonesia, kini tren kasus COVID-19 diperkirakan meledak usai mencatat varian Omicron.
Dalam grafik yang dilihat detikcom Rabu (5/1/2022), IHME memproyeksikan jumlah kasus COVID-19 meningkat tajam di akhir Januari 2022 dengan menembus di atas 20 ribu kasus per hari. Bahkan mulai awal Februari angka infeksi COVID-19 harian bisa berada di 59 ribu kasus.
Walaupun vaksinasi booster sudah dimulai angka harian disebut masih tetap tinggi di kisaran 53 ribu kasus per Februari 2022. Peningkatan ini diperkirakan terus terjadi hingga April 2022, IHME memperkirakan kasus COVID-19 di April bahkan menyentuh 387 ribu kasus, sementara skenario usai vaksinasi booster berjalan, angka infeksi COVID-19 harian berada di 289 ribu kasus per April 2022, masih terbilang tinggi.
Jika ditambah dengan kedisiplinan 80 persen dari populasi memakai masker, proyeksi infeksiCOVID-19 harian mungkin bisa lebih rendah lagi, tetapi angkanya tetap di ratusan ribu yakni 266 ribu kasus per hari. Artinya, kecepatan penularan varian Omicron diprediksikan sangat pesat.
Bagaimana kasus kematian COVID-19?
Kabar baiknya, prediksi IHME menunjukkan peningkatan kasus COVID-19 yang sangat tinggi tak berpengaruh pada total kematian yang dilaporkan. Misalnya di akhir Januari hingga Februari, angka kematian konsisten di dua hingga kurang dari 10 orang yang meninggal karena COVID-19.
Paling tinggi tercatat di April dengan kemungkinan 21 orang meninggal akibat COVID-19. Jika vaksinasi booster berjalan dan 80 persen orang disiplin memakai masker, lagi-lagi angka prediksi kematian COVID-19 tercatat rendah, yakni berada di rentang 4 orang.(dth)