Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Situs bersejarah Istana Kerajaan Negeri Padang di Jalan KF Tandean, Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi dilalap api, peristiwa yang terjadi hari Minggu sore (13/3/2022) itu menelan korban jiwa seorang bocah berusia 5 tahun berinisial G, anak yang menjaga bangunan Istana Kerajaan Negeri Padang.
Informasi berhasil diperoleh wartawan melalui seorang warga yang tinggal dekat dengan Istana Kerajaan Negeri Padang, Windu (26) mengatakan, api berasal dari sekumpulan anak-anak yang main masak-masakan di bawah Istana Kerajaan Negeri Padang.
"Pada saat kejadian mulanya saya dirumah, tiba-tiba ada suara menjerit-jerit minta tolong ketika saya keluar rumah saya melihat Istana Kerajaan Negeri Padang yang berada tepat 50 meter dari rumah saya sudah terbakar, dan infonya api berasal dari sekumpulan anak-anak yang sedang main masak-masakan di bawah tangga Kerajaan Negeri Padang," katanya.
Windu mengatakan, setelah kurang lebih 15 menit kebakaran berlangsung, sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) tiba di lokasi kejadian. Namun dikarenakan kobaran api sudah melahap bangunan yang terbuat dari kayu petugas damkar kesulitan untuk memadamkan api tersebut.
"Api yang melalap bangunan Istana Kerajaan Negeri Padang sangat besar karena 80 persen bangunan terbuat dari kayu. Dan di lokasi terlihat petugas kesulitan untuk memadamkan kobaran api yang sudah membesar," jelas Windu.
"Akibat kebakaran yang menghanguskan bangunan bersejarah Istana Kerajaan Negeri Padang itu, ada seorang anak berinisial G berusia 5 tahun tewas terpanggang," katanya.
Sementara itu, Kadis Damkar Kota Tebing Tinggi, Abdul Halim Purba membenarkan bahwasanya kebakaran tersebut terjadi karena ada sekumpulan anak yang main masak-masakan di bawah tangga bangunan dan api yang mereka mainkan menyambar bangunan Istana Kerajaan Negeri Padang yang terbuat dari kayu dan papan.
"Api berasal dari sekumpulan anak-anak yang main masak-masakan menggunakan api sungguhan. Dan tanpa disengaja api tersebut menyambar bangunan Istana Kerajaan Negeri Padang yang terbuat dari kayu sehingga api langsung membesar," kata Halim Purba.
"Di saat kebakaran terjadi, G sedang tertidur pulas di dalam kamar, sedangkan kedua orang tuanya sedang keluar rumah untuk membeli sesuatu. Sehingga saat kebakaran berlangsung tidak ada yang dapat menyelamatkan G dari dalam bangunan yang sudah hampir ludes dilalap si jago merah," ungkap Halim Purba.
Akibat kejadian tersebut, bangunan Istana Kerajaan Negeri Padang ludes terbakar dan total kerugian akibat kejadian ini masih dalam proses penghitungan pihak kepolisian Polres Tebing Tinggi.