Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Oleh: Ahmad Fauzi Manik
SEJAK kemunculannya di penghujung tahun 2019 hingga kini lebih dua tahun berselang, penyebaran Covid-19 di berbagai penjuru dunia (termasuk Indonesia) ternyata masih terus berlangsung. Intensitasnya pun masih cukup tinggi, dengan jumlah kasus di beberapa negara masih mencapai ratusan ribu per harinya.
Salah satu contoh negara dengan intensitas tinggi tersebut adalah Korea Selatan. Dimana di negeri ginseng tersebut rata-rata kasus hariannya mencapai 200-an ribu kasus perhari dalam rentang sepekan terakhir.
Jumlah itu menjadikan Korea Selatan sebagai negara dengan kasus harian tertinggi di dunia saat ini. Posisi itu diikuti oleh Italia, Prancis dan beberapa negara lainnya yang mencatatkan puluhan ribu kasus terkonfirmasi positif hariannya.
Adapun untuk Indonesia, kasus hariannya dalam sepekan terakhir rata-rata berada di kisaran 4.000-an kasus per hari.
Karena itulah WHO melalui Direktur Jenderalnya Tedros Adhanom Ghebreyesus, perlu menegaskan kepada dunia bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai.
Menurutnya, fakta bahwa virus masih berkembang dan melonjak di beberapa bagian dunia harus tetap menjadi perhatian bersama negara-negara di dunia.
"Dua tahun kemudian (2022), lebih dari 6 juta orang telah meninggal, sementara hampir 444 juta kasus telah dilaporkan," kata Tedros seperti dikutip dari kompas.com, edisi 10 Maret silam.
Itulah sebabnya WHO terus mendorong untuk tetap dilakukan pengujian -pengujian (penelitian vaksin baru) dan percepatan pelaksanaan vaksinasi di seluruh dunia. Termasuk menggiatkan vaksin booster guna mengantisipasi kemungkinan munculnya varian baru Covid -19.
Harapan WHO tersebut ternyata sejalan dengan langkah yang diambil Pemerintah Indonesia. Kita sama-sama mengetahui jika di seluruh Indonesia saat ini sedang galak-galaknya vaksin diberikan kepada masyarakat.
Dari data Kementerian Kesehatan RI, vaksinasi Covid-19 secara nasional hingga Senin, 28 Maret 2022 telah mencapai 356,43 juta dosis vaksin. Rinciannya, vaksinasi dosis 1 telah diberikan sebanyak 195,99 juta dosis dan vaksinasi dosis 2 telah diberikan sebanyak 158,06 juta dosis.
Capaian ini tentu tidak terlepas dari kerja keras dan kerja sama berbagai pihak di lapangan. Salah satu yang berperan penting dalam capaian tersebut ialah TNI.
Dimana melalui prajuritnya, TNI tak kenal lelah membujuk warga agar bersedia mengikuti program vaksinasi. Selain TNI juga acap kali berperan sebagai pemegang komando agar pelaksanaan vaksinasi melibatkan berbagai instansi dapat dikoordinir dengan baik.
Selain mengkoordinir TNI juga kerap mengingatkan bahwa Covid-19 merupakan musuh yang sedang menginvasi bangsa, karena itu harus ditabuh genderang perang untuk melawannya.
Caranya tentu dengan vaksinasi, yang merupakan cara paling efektif untuk melumpuhkan virus.
Hal seperti itu yakni menabuh genderang perang terhadap Covid-19, salah satunya ditunjukkan oleh Kodim 0209/LB. Dalam perangnya tersebut Kodim 0209/LB memakai tagline 'Serbuan Vaksinasi Kodim 0209/LB' yang menunjukkan upaya untuk melumpuhkan musuh dalam waktu yang secepat-cepatnya.
Untuk menyukseskan tujuannya ini, Komandan Kodim (Dandim) 0209/LB, Letkol Inf Asrul Kurniawan Harahap menyadari bahwa diperlukan kerja sama yang baik, karena perang ini juga melibatkan pihak-pihak lain diluar TNI. Pihak lain itu seperti masyarakat, tenaga kesehatan, pemerintah dan sebagainya.
Karena itu dalam berbagai kesempatan Dandim tak segan-segan mengingatkan seluruh stakeholder, agar pelaksanaan vaksin dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Termasuk dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan oleh semua pihak yang terkait.
"Kita sepakat bahwa Covid-19 adalah musuh yang tak terlihat. Maka perlu kedisiplinan dari kita semua untuk penanganannya. Butuh keseriusan dari Dinas Kesehatan, baik dari atas hingga yang didelegasikan hingga yang terbawah tingkat Puskesmas, agar pelaksanaan vaksin dapat berjalan baik," demikian salah salah satu contoh pernyataan Dandim Asrul kepada instansi lainnya. Pernyataan ini diucapkannya di Mapolres Labuhanbatu pada awal Maret lalu, ketika memimpin rapat kordinasi lintas instansi.
Dari pernyataannya tersebut tersirat jika Asrul masih merasa ada ketidakdisiplinan yang ditunjukkan pihak lain. Karena itu, mengingat vaksinasi ini merupakan perang, Asrul tak segan meminta agar segala yang menghambat agar segera di perbaiki.
Sikap tegas Asrul ini tentunya tidak semata-mata hanya ditujukan ke pihak lain. Sebagai seorang prajurit, sikap demikian tentu telah ditunjukkan nya kepada seluruh anak buahnya.
Penilaian tersebut berdasarkan kinerja yang telah ditunjukkan anak buahnya. Sampai saat ini, capaian yang dicatatkan personil Kodim 0209/LB dapat dikatakan sangat baik.
Apa Saja Capaian Tersebut?
Pertama jumlah vaksin yang diberikan ke Kodim hampir semuanya (99,75 %) telah disuntikkan kepada masyarakat. Dari 230 ribuan dosis vaksin yang ada, hanya tersisa 500-an dosis vaksin yang belum disuntikkan hingga 25 Maret 2022.
Dengan keberhasilan menghabiskan dosis vaksin tersebut, menunjukkan bahwa personil Kodim tak hanya sekedar berhasil mengajak warga divaksin, namun menunjukkan juga bahwa motto 'Bersama Kita Bisa Berbuat Terbaik' ternyata mendapat dukungan masyarakat. Hal ini merupakan buah dari kebersamaan yang telah ditunjukkan oleh personil Kodim 0209/LB.
Salah satu bentuk kebersamaan ditunjukkan dalam misalnya momen ketika seorang personil Kodim 0209/LB rela menggendong lansia yang terkena stroke untuk mengikuti vaksinasi. Selain menunjukkan keikhlasan, sikap ini juga merupakan perwujudan konsep TNI bersama rakyat.
Dengan sikap seperti itu, maka tak heran jika serbuan vaksinasi Kodim 0209/LB dapat dilakukan dengan sukses.