Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Labuhanbatu. Perkembangan pembangunan Kota Rantauprapat, Labuhanbatu kurang merata. Beberapa titik lokasi masih belum terkelola secara optimal. Di kawasan Jalan Adam Malik, misalnya, puluhan ruko yang siap huni justru kosong, bahkan beralih fungsi menjadi tempat penangkaran walet.
"Itu bukti belum merata perkembangan kota. Jalan By Pass Adam Malik belum menjadi sasaran pemerataan kota," ujar anggota DPRD Labuhanbatu, Akhyar Simbolon, Rabu (7/6/2017), di Rantauprapat.
Menurut Akhyar, seharusnya Pemkab memprioritaskan pemerataan kota ke kawasan tersebut. Sehingga, penumpukan keramaian massa semakin tersebar secara merata.
Terlebih lagi, kata dia, status Jalan Adam Malik sudah dialihkan pengelolaan dan perawatannya ke kabupaten. Artinya, jalan itu sudah beralih dari status jalan trans nasional menjadi jalan daerah.
Kondisi ini, kata dia menjadi peluang untuk Pemkab Labuhanbatu menata dan membangun kawasan jalan by pass tersebut sebagai kawasan perkotaan yang baru.
“Sudah bisa dikonsep sepanjang jalan by pass dari Simpang Hoklie sampai Simpang Kompi menjadi kawasan perkotaan baru. Pengembangan inti Kota Rantauprapat,” imbuhnya.
Untuk itu, setiap ada investor yang ingin membangun fasilitas keramaian publik agar hanya diizinkan berlokasi di seputaran jalan by pass.
“Misalnya, ketika ada ketika ada pengusaha yang ingin mendirikan mall, supermarket, studio film dan lainnya dapat diarahkan lokasinya di kawasan-kawasan seputaran jalan by pass,” tandasnya. (fajar dame harahap)