Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sutrisno Pangaribuan mempersilahkan Syamsul Arifin maju kembali dalam Pilgubsu 2018. Namun, politisi muda ini menyarankan agar rencana itu tidak diteruskan dan memberi kesempatan kepada tokoh muda.
"Saran saya pribadi, beliau kan mantan dan silahkan beliau tetap menjadi mantan. Justru akan lebih baik memberikan sharing pengalaman kepada gubernur untuk kebaikan Sumut ke depan," kata Sutrisno, Selasa (4/7/2017).
Menurutnya, Sumut membutuhkan pemimpin yang masih energik dan punya terobosan. Karena selama ini tidak ada pertumbuhan eknomi dan pembangunan yang signifikan di Sumut.
"Sumut butuh pemimpin yang masih energik, punya terobosan, dan paling penting tidak memiliki dosa masa lalu," katanya.
Menurut anggota DPRD Sumut ini, jangan sampai muncul pertanyaan di tengah masyarakat, mengapa mantan gubernur mencalonkan kembali. Bahkan, muncul kesan hanya sekadar merame-ramekan pesta demokrasi.
"Jangan muncul persepsi masyarakat, ngapain lagi? Banyak kader muda yang muncul, kenapa bukan itu yang diusung partai," katanya.
Sutrisno mengatakan, saran pribadinya bukan untuk menghalang-halangi hak seseorang menggunakan hak politiknya, sepanjang memenuhi syarat formil dan matril sesuai peraturan dan perundangundangan.
"Silahkan, tak mungkin dibatasi warga negara maju sebagai bakal calon gubsu, sepanjang memenuhi syarat formal dan matril," katanya.
Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Nezar Dzoeli menilai, pencalonan kembali Syamsul Arifin dalam Pilgubsu 2018 karena masih ada pekerjaan yang belum tuntas.
"Mungkin beliau merasa masih banyak tugas terdahulu yang belum terselesaikan. Beliau mungkin merasa terpanggil kembali untuk menyelesaikan tugas yahg tertunda," kata Nezar.
Anggota DPRD Sumut ini pun berpendapat, Syamsul meniru Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang terpilih kembali, ketika maju dalam Pilkada Aceh.
"Kalau Pak Syamsul masih semangat untuk memimpin Sumut ini, silahkan ikut dalam pesta demokrasi yang akan dilangsungkan tahn 2018," katanya.
Mengenai peluang, kembali kepada masyarakat Sumut sebagai pemilik hak memilih.
"Masyarakat Sumut sudah sangat paham dengan calon-calon pemimpin ini," katanya.
Syamsul Arifin secara mengejutkan ikut kembali bertarung dalam Pilgubsu. Lewat massa yang tergabung dalam "Sahabat Syamsul Arifin", mantan Bupati Langkat 2 periode itu mengambil formulir pendaftaran ke PDIP Sumut dan PPP Sumut pada Senin (3/7/2017).
Syamsul merupakan Gubernur Sumut periode 2008-2013. Sebelum periodenya berakhir, ia diberhentikan karena tersandung kasus korupsi APBD saat menjabat Bupati Langkat 2 periode dan divonis penjara.
Pengganti Syamsul adalah Gatot Pujo Nugroho, politisi PKS, yang sebelumnya Wagubsu. Pada Pilgubsu 2013, Gatot terpilih sebagai Gubsu berpasangan dengan Erry Nuradi.
Senasib dengan Syamsul, Gatot juga diberhentikan sebagai Gubsu karena divonis bersalah menyuap anggota DPRD Sumut. Erry Nuradi pun naik jabatan sebagai Gubsu hingga saat ini. (edward f bangun)