Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil dan mengirim sampel garam yang diduga bercampur tawas ke Dinas Kesehatan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kekhawatiran pengolah ikan asin di Nambangan, Kecamatan Bulak yang menemukan garam bercampur dengan kristal putih diduga tawas.
"Kami sudah ambil sampel dan kirimkan ke Dinas Kesehatan untuk diuji laboratorium," kata Camat Bulak Suprayitno saat dihubungi detikcom, Senin (24/7/2017).
Hal ini terkait adanya temuan warga pada Minggu (23/7/2017) yang hendak mengolah ikan hasil tangkapan menjadi ikan asin menggunakan garam yang dibeli dari pedagang garam keliling seharga Rp 250 Ribu/50 kg.
Suprayitno juga mengimbau pada pengolah ikan asin di kawasan Nambangan dan sekitarnya tidak perlu gelisah dan tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa sambil menunggu hasil laboratorium.
"Selama ini para pengolah ikan asin selalu membeli garam dari luar kawasan. Karena di daerah kami tidak ada petani garam. Makanya kami sudah imbau agar warga tidak panik," ujar Suparyitno.
Pihak Kecamatan, kata dia juga sudah mengirim surat agar ada operasi pasar garam di wilayah pesisir Nambangan. "Kami juga kirimkan surat ke Dinas Perdagangan dan Dinas Perikanan dan Kelautan agar ada solusi terkait masalah garam yang diduga oplosan tawas tersebut dengan menggelar operasi garam murah," pungkas Suprayitno.dtc