Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Salah satu instrumen investasi pasar modal reksa dana sepertinya semakin diminati. Terlihat dari jumlah investor dan dana kelolaan (asset under management/AUM) yang meningkat.
Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) Sujanto menjelaskan, menurut data OJK hingga 25 Juli 2017 total jumlah AUM reksa dana mencapai Rp 387,2 triliun. Angka tersebut tumbuh 14,3% jika dibandingkan dengan jumlah AUM reksa dana di akhir 2016 (year to date/ytd) sebesar Rp 333,7 triliun.
"Reksa dana bertumbuh terus, kalau dibandingkan dengan kurun waktu 7 tahun terakhir naiknya 152% dari dari Rp 152 triliun," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/7).
Sujanto menambahkan, seiring dengan pertumbuhan AUM, jumlah nasabah reksa dana juga meningkat. Dia mencatat jumlah Single Investor Identification (SID) untuk produk reksa dana hingga akhir Juni 2017 sebanyak 530.615 SID. Angka itu tumbuh 19,4% jika dibandingkan akhir 2016 (ytd) sebanyak 444.946 SID.
"Kita harapkan angka ini akan tumbuh terus. Jadi kalau tumbuh terus bisa juga memacu transaksi perdagangan di bursa, kita harapakan semacam itu," tambahnya.
Menurut Sujanto dari jenis-jenis produk reksa dana yang tersedia yang masih menjadi primadona adalah reksadana saham yang posisi dana kelola terakhirnya sebesar Rp 108 triliun. Untuk reksa dana pendapatan tetap Rp 83,8 triliun, pasar uang Rp 50 triliun dan campuran Rp 24,3 triliun. (dtf)