Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersepakat mengawal negara secara kritis. Presiden Joko Widodo menanggapi.
"Pertemuan tokoh-tokoh, pertemuan partai saya kira biasa-biasa saja, sangat baik," kata Jokowi di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Deltamas, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/7).
Jokowi menambahkan bahwa musyawarah mufakat adalah metode demokrasi yang dijunjung tinggi bangsa Indonesia. Cara itu berlangsung lewat jalur-jalur yang ada, mencegah kekuasaan yang totaliter.
"Perlu saya sampaikan bahwa sebagai bangsa, kita sudah menyepakati secara demokratis untuk menyelesaikan setiap perbedaan, setiap permasalahan dengan musyawarah dan mufakat," ujar Jokowi.
Semua bisa mengawasi negara, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga pers. Para wakil rakyat jelas bisa mengawal jalannya kehidupan bernegara. Pers juga termasuk subjek ampuh yang bisa menjaga demokrasi.
Pertemuan SBY-Prabowo pada Kamis (27/7) kemarin menyepakati bahwa dua pihak itu bakal mengawal perjalanan bangsa dan negara, supaya pemerintah berada di arah yang benar demi kepentingan rakyat. Bila ada yang baik dari pemerintah maka akan didukung, juga sebaliknya.
"Tetapi kalau nyatanya tidak tepat dan tidak benar karena melukai dan menciderai rakyat kita, kita akan koreksi dan kritisi. Gamblang, tegas, dan terang. Itu sikap kami," kata SBY kemarin. (dtc)