Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis-Simalungun. Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kabupaten Simalungun meningkatkan pengawasan di sejumlah kawasan hutan yang rawan terbakar menyusul musim kemarau yang terjadi sejak dua bulan belakangan ini.
Kepala UPTD Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Simalungun,Jonner Sipahutar yang dihubungi, Minggu (30/7/2017) melalui telepon mengatakan, sejauh ini dari pemantauan yang dilakukan pihaknya belum ditemukan adanya titik api atau kawasan hutan yang terbakar akibat musim kemarau.
“Belum ditemukan hotspot atau titik api maupun kebakaran hutan akibat musim kemarau. Sampai sekarang masih aman kebakaran hutan di Simalungun,” ujar Jonner.
Dia menambahkan, pihaknya juga proaktif berkoordinasi dengan Daerah Operasi Daops Pengendalian Kebakaran (Daops Dalkar) hutan Aek Nauli,serta masyarakat dan petani yang lahan pertaniannya berdekatan dengan kawasan hutan.
Kepada masyarakat yang mengelola lahan di dekat kawasan hutan, Jonner mengimbau untuk tidak melakukan pembersihan lahan dengan melakukan pembakaran, dan melakukan pemadaman swadaya jika menemukan ada titik api di kawasan hutan.
Wakil Bupati Simalungun, Amran Sinaga juga meminta para camat di wilayahnya untuk proaktif mengawasi dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan khususnya pada musim kemarau.
“Para camat yang wilayahnya termasuk kawasan hutan yang rawan terbakar, seperti Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Silimakuta, Dolok Pardamean, Purba, dan Jorlang Hataran, sudah saya minta proaktif mengawasi dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan, dengan melarang masyarakat melakukan pembakaran untuk membersihkan lahan saat musim kemarau,” sebut mantan Kadis Kehutanan Simalungun ini.