Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) hari ini melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 1,4 triliun pada enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017 atau semester pertama 2017.
Angka ini naik sebesar 87,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara, laba per saham adalaha sebesar Rp 54,92.
Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income yang meningkat 8,9% menjadi Rp 6,33 triliun serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 16,9%.
"Kami tetap berhati-hati di tengah situasi ekonomi saat ini, dan kami berharap kinerja positif di semester pertama tahun 2017 ini akan menjadi pendorong yang kuat untuk melanjutkan peningkatan kinerja kami ke depan," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan dalam keterangan tertulis, Senin (27/7/2017).
Pendapatan operasional kami bertumbuh sebesar 6,3% dengan biaya yang terkendali dengan baik yang hanya tumbuh 2,3%.
"Secara bertahap, kami akan terus menyeimbangkan neraca keuangan dan mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk mengoptimalkan permodalan. Kualitas aset juga diharapkan akan terus semakin membaik sejalan dengan kebijakan penyeimbangan portofolio dan peningkatan kebijakan manajemen risiko," sambung dia.
Dengan total aset mencapai Rp 241,81 triliun per 30 Juni 2017, naik sebesar 1,0% secara, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.
Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 2,8 mencapai Rp180,25 triliun per 30 Juni 2017. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat sebesar Rp50,43 triliun (28%) dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp35,21 triliun (20%).
Adapun sisanya berasal dari wholesale banking, yang terdiri dari kredit korporasi sebesar Rp 64,29 triliun (35%) serta kredit komersial sebesar Rp 30,32 triliun (17%).
"Kami telah mengumumkan Obligasi Berkelanjutan II Bank CIMB Niaga Tahap II Tahun 2017 dengan nilai minimal penawaran sebesar Rp1 triliun. Dana yang diperoleh seluruhnya akan dialokasikan untuk pembiayaan ekspansi kredit dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis CIMB Niaga," tambah Tigor.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp174,37 triliun per 30 Juni 2017, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 1,6% Y-o- Y, menghasilkan kenaikan rasio CASA sebesar 233 basis point (bps) menjadi 54,3%.
Belum lama ini, CIMB Niaga meluncurkan produk tabungan inovatif Indie Account yang menyasar segmen remaja, sebagai bagian dari inisiatif perseroan untuk meningkatkan CASA.
"Melalui inovasi ini, remaja berusia 12-17 tahun bebas menunjukkan jati dirinya melalui beragam fitur: kebebasan bertransaksi di mana saja, bebas biaya transaksi dengan Go Mobile dan CIMB Clicks, kuota internet gratis hingga 1 GB setiap bulan, bebas biaya transaksi di jaringan ATM manapun, mendapatkan akses online banking, serta berkesempatan memperoleh program cash back menarik," kata Tigor.
Di segmen perbankan syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencapai Rp 13,59 triliun atau tumbuh 63,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara, perolehan DPK sebesar Rp 12,37 triliun atau naik 32,2% per 30 Juni 2017. (dtf)