Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PDIP kerap diserang isu terkait dengan PKI. Menurut PDIP, isu soal PKI kerap menerpa mereka pada waktu jelang Pemilu sebagai bentuk penyerangan.
"Tujuannya untuk delegitimasi PDIP, menjelang pemilu, pileg, pilpres untuk nyerang partai maupun individu-individu kader termasuk Bu Mega, Pak Jokowi, saya dan lainnya. Itu jahat," ujar politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, Selasa (1/8) malam.
Ada banyak model serangan terhadap PDIP maupun kader-kadernya yang dikaitkan dengan PKI. Eva memberi contoh beberapa di antaranya yang viral di media sosial. Isu-isu itu juga disebarkan melalui instan messanger.
"Yang getol kampanye kan Alfian Tanjung. Dia di Surabaya bilang 80% kader PDIP keturunan PKI. Edan kan, padahal PNI juga berantem dan para seniorku GMNI digebukkin CGMNI (ormas mahasiswa PKI)," tutur anggota Komisi XI DPR ini.
"Sebagian senior GMNI ditangkepi tentara dan dihajar bahkan dipenjara tanpa pengadilan juga. Gubernur Bali yang PNI juga diculik PKI dan hilang tidak pernah kembali. Jadi aneh kalau sekarang difitnah PKI," sambung Eva.
Berang dengan serangan soal PKI, kader PDIP mulai 'melawan'. Caranya menurut Eva adalah melalui jalur hukum.
"Perlawanan via hukum sudah mulai kita lakukan. Di saat sosmed sudah jadi mainstream komunikasi dan alat perang sebagian pihak, PDIP mulai berang dengan fitnah tersebut sehingga beberapa kader mulai mempolisikan. Seperti presiden (Jokowi) juga," kata dia.
"Tapi pelurusan sejarah adalah kunci dari fitnah-fitnah warisan Orba yang akhirnya tidak terkontrol," sambung Eva.
Isu soal PKI ini kembali mencuat setelah Waketum Gerindra Arief Poyuono melontarkan pernyataan yang menyerang PDIP dengan mengatakan 'Wajar PDIP disamakan dengan PKI'. PDIP tak terima atas pernyataan tersebut meski Arief sudah meminta maaf.
"Terkait pemberitaan di beberapa di media massa yang menyebutkan pernyataan saya yang mengatakan, 'WAJAR SAJA KALAU PDIP SERING DISAMAKAN DENGAN PKI KARENA MENIPU RAKYAT', dengan ini saya mengklarifikasi bahwa saya tidak bermaksud mengatakan bahwa PDIP adalah PKI dan menipu rakyat," demikian kutipan surat dan pernyataan Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8). (dtc)