Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Belum lama ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka keran impor garam sebanyak 7.500 ton kepada PT Garam. Dibukanya keran impor garam dari Australia ini guna menutupi kelangkaan.
Sebelum adanya keputusan impor garam tersebut. Ternyata RI telah melakukan impor garam untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip, Jakarta, Kamis (3/8). Impor garam dari Januari-Juni 2017 sebanyak 1,1 juta ton dengan nilai US$ 39,5 juta.
Angka ini naik cukup tinggi jika dibandingkan Januari-Juni 2016 yang sebesar 862,7 ribu ton dengan total nilai US$ 34,6 juta.
Impor garam untuk Juni 2017 saja, impor garam kurang lebih sebanyak 253,8 ribu ton dengan nilai US$ 8,1 juta atau naik jika dibandingkan dengan Mei 2017 yang sebanyak 196,2 ribu ton atau setara US$ 6,8 juta.
Dilihat dari negara asal, Australia menjadi negara yang paling banyak menyuplai garam ke Indonesia dengan 1,05 juta ton atau US$ 36,3 juta. Selanjutnya, India sebesar 107,2 ribu ton atau US$ 2,4 juta.
Adapun Selandia Baru yang sebesar 1,2 ribu ton atau US$ 524,3 ribu. Lalu Jerman dengan volume 167,9 ton atau US$ 79,7 ribu, selanjutnya impor garam dari Denmark yang sebesar 221,7 ton setara dengan US$ 78,3 ribu. (dtf)