Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) saat ini sedang mengerjakan Pra Feasibility Study (Pra FS) alias pra uji kelayakan proyek kereta kencang Jakarta-Surabaya (JKT-SBY). Ditargetkan Pra-FS rampung Desember 2017.
Salah satu masalah penting yang dikaji dalam Pra FS adalah jalur untuk kereta cepat JKT-SBY, apakah kereta berkecepatan maksimal 160 kilometer (km) per jam ini akan menggunakan rel dan stasiun yang sudah ada, atau jalur baru.
"Pra FS baru selesai Desember. Tapi paling tidak, minggu depan kita usahakan secara ringkas itu sudah bisa diambil kesimpulan. Misalkan, kan ada dua opsi, mau pertahankan existing track yang ada atau bangun yang baru," kata Kepala BPPT, Unggul Priyanto, saat ditemui di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Unggul mengungkapkan, pembangunan rel dan stasiun baru tentu membutuhkan biaya investasi lebih mahal, tapi menjamin kereta cepat bisa mencapai kecepatan maksimumnya Jakarta-Surabaya dapat ditempih dalam waktu hanya sekitar 4 jam.
Sementara kalau menggunakan jalur yang sudah ada, tentu kereta kencang sulit mencapai 160 km/jam, karena banyak stasiun kecil dan harus bergantian dengan kereta-kereta konvensional. Apalagi jalur yang sudah ada akan semakin padat di masa mendatang.
"Kalau bangun yang baru, biayanya lebih mahal tapi bisa memikirkan untuk masa depan. Karena kan kereta api nanti akan semakin padat dan kereta cepat tidak akan terganggu dengan kereta api kereta api lambat yang seperti sekarang ini. Kalau menggunakan jalur yang ada sekarang, itu solusinya bagaimana supaya betul-betul kecepatan bisa ditempuh rata-rata 160 km per jam? Terlalu banyak stasiun kecil juga bisa mengganggu ya walaupun tidak berhenti. Ini kita kaji, kita pertimbangkan antara cost sama idealnya seperti apa, termasuk teknologinya juga," paparnya.
Kereta api cepat ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan penumpang transportasi udara Jakarta-Surabaya yang sangat tinggi saat ini, juga mengurangi beban kepadatan jalan raya.
Tercatat saat ini penumpang pesawat terbang Jakarta-Surabaya PP rata-rata 10 juta penumpang per tahun, sementara pengguna kereta api hanya ratusan ribu. Untuk itu perlu langkah-langkah supaya beban moda transportasi udara dapat dialihkan ke kereta api. Karena itulah dibuat kereta api cepat yang dapat menempuh Jakarta-Surabaya dalam 4,5 jam. (dtf)