Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pidato Ketua Fraksi NasDem, Viktor Laiskodat menuai kecaman dari berbagai pihak. PDIP sebagai sesama partai koalisi pendukung pemerintah membela Viktor.
"Saya menonton video yang disebar mengenai pidato Viktor Laiskodat di depan konstituennya di Kupang. Dengan bahasa Indonesia dialek Kupang yang kental pidato Viktor Laiskodat tersebut menarik, komunikatif dan interaktif," ujar Andreas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/8/2017).
Andreas menjelaskan, substansi dari apa yang disampaikan oleh Viktor adalah soal tantangan nasional. Khususnya terkait kebijakan presiden mengeluarkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 atau Perppu Ormas.
"Soal substansi, Viktor memaparkan tantangan nasional, kebijakan presiden yang mengeluarkan Perppu Nomor 2 tahun 2017. Ia sebenarnya memetakan peta real dinamika politik kepartaian ini, dan mengajak konstituennya untuk hati-hati terhadap partai yang menolak Perppu nomor 2/ 2017 yang identik dengan partai intoleran," jelasnya.
"Karena dalam pandangan Viktor partai yang menolak Perppu identik dengan ingin memberi ruang pada HTI yang intoleran dan anti-Pancasila. Viktor mengajak konstituennya untuk menolak, tidak mendukung partai-partai yang menolak Perppu," sambung dia Andreas.
Lebih lanjut, dia menuturkan pidato Viktor merupakan pidato politik yang biasa. Andreas menyiratkan bahwa Viktor hanya ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dalam politik dan meminta konstituennya memahami peta politik yang terjadi.
"Menurut saya, pidato tersebut adalah pidato politik yg biasa. Untuk menjelaskan peta politik real pada konstituen. Viktor hanya ingin mengajak konstituennya memahami persoalan nasional," sebut Anggota Komisi I DPR itu.
"Terutama dengan munculnya kekuatan anti-Pancasila. Akhirnya Viktor mengajak konstituennya untuk memahami peta ini dan menolak partai-partai yang tidak mendukung Perppu dalam pilkada di NTT," imbuh Andreas. Seperti diketahui, Viktor menyebut PKS-Gerindra-Demokrat-PAN sebagai partai yang intoleran. Keempat partai itu dikatakan sebagai partai pro khilafah karena menolak diterbitkannya Perppu Ormas. Gerindra dan PAN sudah melaporkan Viktor ke polisi karena masalah ini. (dtc)