Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Cirebon. Partai Golkar telah resmi mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai Cagub Jabar 2018. Lalu bagaimana respon PDI Perjuangan mengenai koalisi dengan Golkar di Jabar layaknya di tingkat Nasional?
Sekretaris PDI Perjuangan Jabar Abdy Yuhana mengatakan, soal koalisi dengan Golkar hal itu masih mungkin terjadi. Terlebih komunikasi antar partai kini masih sangat cair dan terbuka.
"Ya itu masih membuka kemungkinan. Sekarang kan masih cair politiknya, masih terbuka (koalisi dengan Golkar)," kata Abdy usai menghadiri acara internal PDI Perjuangan di Hotel Apita, Kabupaten Cirebon, Jumat (4/8/2017) malam.
Abdy mengatakan, sepanjang koalisi itu bisa memenangkan calon dan itu sudah menjadi keputusan dari pusat maka di tingkat daerah akan mengikutinya. "Kalau itu keputusan DPP kita harus ikut," katanya.
Di tempat yang sama Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar TB Hasanudin mengungkapkan, soal koalisi daerah tidak harus mengikuti koalisi nasional. Sehingga sejak jauh hari pihaknya sudah melakukan pemetaan dengan menggelar sejumlah agenda di tingkat provinsi hingga daerah.
Menurutnya tahun depan akan menjadi tahun yang berat. Pasalnya ada 16 Pilkada kota dan kabupaten di Jabar ditambah Pilgub Jabar yang harus dimenangkan. Tidak hanya itu persiapan untuk Pileg dan Pilpres 2019 juga sudah mulai dipetakan.
"Dapat dibayangkan nanti Pilpres kita misal koalisi dengan partai X, sementara di bawah akan koalisi dengan partai kompetitor. Itu akan repot," ucapnya.
Meski demikian TB tidak bisa memastikan jika nantinya koalisi nasional yang telah terbangun antara PDI Perjuangan dan Golkar untuk mengusung Joko Widodo sebagai presiden pertahana akan menular ke koalisi provinsi dan daerah.
"Bisa saja berbeda koalisi dengan siapa. Pilgub dengan partai lain. Mungkin bisa berbeda," tutup pria yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI itu. (dtc)