Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, ada banyak event seru. Salah satunya aksi teater reka ulang sejarah di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta adalah spot menentukan dalam kemerdekaan Indonesia. Museum ini dulu menjadi rumah Laksamana Maeda yang dipakai untuk menyusun naskah proklamasi.
Nah kalau mau membayangkan bagaimana peristiwa kemerdekaan terjadi, akan ada reka ulang kejadian sejarah. Acaranya dikemas seperti aksi teatrikal yang lazim disebut reenactment dan dilakukan para reenactor.
Pantauan detikcom di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (6/8/2017) ada 45 orang dari berbagai komunitas reenactor sejarah. Mereka sedang berlatih untuk pementasan teatrikal di halaman depan museum.
Mereka antara lain dari Historia Fun Bandung, Front Bekasi, Indonesian Reeneactor, Airsoftgun Reenactor, Bogor Historical Community. Mereka selama 30 menit akan mementaskan peristiwa sejarah dari soal tentara KNIL, kedatangan tentara Jepang sampai proklamasi kemerdekaan.
"Time line perjuangan yang kita tampilkan secara singkat mulai dari KNIL 1942, Jepang datang, Proklamasi, sekutu datang hingga akhir," kata salah satu anggota dari komunitas Bogor Historical Komunity, Sufi kepada detikcom.
Menurut Sufi, pementasan drama ini bertujuan untuk memberitahu masyarakat tentang apa yang sebelumnya terjadi di tanggal 17 Agustus 1945.
"Baseline kita karena ini bekerjasama dengan pihak Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Jadi kita ingin speak up buat kasih tahu kalau ini lho kejadian-kejadian sebelum pembacaan proklamasi," jelas Sufi.
Salah satu pemeran reka ulang, Novan, mengaku senang untuk mempelajari sejarah dengan memerankan kejadian sejarah itu sendiri. Dirinya bahkan mengumpulkan pernak-pernik replika seragam tentara imperial Jepang semirip mungkin.
"Belajar sejarah dengan learning by doing, jadi akan lebih fun. Tujuannya bagaimana sejarah itu bisa terulang kembali, jadi lebih menjiwai," jelas Novan.
Diakuinya pernak-pernih seragam tentara imperial Jepang yang dipakainya berasal dari beberapa daerah. "Intinya kita menyatukan ide bersama buat beli atau bikin replika semua pernak-perniknya," imbuh Novan.
Novan berharap, dengan adanya pementasan teaterikal drama pada 16 Agustus mendatang, dapat menarik minat pengunjung untuk mempelajari sejarah bangsa.
"Harapannya agar pengunjung, warga yang menonton nanti bisa mengingat kembali sejarah bangsa. Kemudian melatih cinta tanah air dan bangsa," lanjut Novan. (dtc)