Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis-Lubukpakam. Meski Kabupaten Deliserdang memiliki panjang garis pantai 65 kilometer,namun tak satu titik pun dapat dijadikan lokasi pembuatan geram. Sebab, sumber air lautnya sangat tinggi kandungan lumpur yang mengakibatkan salinitas air laut rendah. Padahal pembuatan garam dibutuhkan salinitas yang tinggi.
"Selain itu kultur budaya kita beda memang sejak dulu tak ada yang menjadi petani garam.Apalagi modal untuk membuat petakan dan pengolahan tambak garam cukup besar.Terlebih lagi endapan lumpur di pesisir pantai cukup dalam," kata Kadis Perikanan dan Kelautan Deliserdang, Ezwir NP melalui Kasi Produksi dan Tehnologi Zulkifli Lubis kepada medanbisnisdaily.com, di ruang kerjanya,Senin (7/8/2017).
Sepengetahuan Zulkifli, sepanjang pantai timur belum ada ditemukan petani garam. Seperti Belawan, Langkat, Serdangbedagai, Asahan,Tanjungbalai hingga Labuhabatu. Begitu juga pantai barat, seperti Sibolga,Tapteng dan Nias juga belum ada ditemukan tambak atau petani garam.
Kata Zulkifli, selain kondisi laut dan struktur tanah, pembuatan pemetaan atau tambak garam itu memang cukup ribet, terutama sejak perawatan hingga produksi.
"Jadi ini lah penyebabnya kenapa tak ada petani garam di Sumatra Utara. Kalau di Jawa banyak, seperti Madura, Gresik, Lamongan, Situbondo, Tuban dan Indramayu serta Cirebon Jawa Barat,"papar Zulkifli.