Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Medan. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (Sumut) kembali mengembangkan tanaman buah naga hibrid jenis super red di lokasi kebun BIH Gedung Johor, Jalan Karya Jaya, Medan.
Menurut Kepala UPT BIH Gedung Johor, Bahruddin Siregar, ada 600 batang tanaman buah naga dengan 200 tiang penyangga yang dikembangkan saat ini.
"Tiap tiang ada tiga batang bibit yang kami tanam dengan harapan tiap tangkai atau cabang nanti dapat menghasilkan buah antara tiga sampai empat buah per cabang," kata Bahruddin kepada wartawan, Senin (7/8/2017).
Dikatakannya, budidaya buah naga saat ini cukup mudah, karena tanaman sudah dapat melakukan penyerbukan (perkawinan) sendiri secara alami. Tidak seperti dulu, harus dikawinkan dengan bantuan manusia.
"Dengan perawatan yang bagus, tanaman mulai berbuah setelah berumur 6 bulan setelah tanam. Setelah berproduksi tanaman akan terus berbuah. Artinya, buah naga tidak mengenal musim, berbuah sepanjang waktu," jelasnya.
Untuk jarak tanam, menurut Bahruddin, buah naga dapat ditanam dengan jarak tanam antara 2,5x3 meter per segi. Pertumbuhan tanaman akan lebih baik jika diberikan pupuk organik tiga bulan sekali dan pupuk kimia dua minggu sekali.
"Saat ini permintaan buah naga cukup tinggi dan budidayanya juga sudah banyak dilakukan masyarakat, baik sebagai tanaman pekarangan maupun dikebunkan. Untuk harga buah naga saat ini berkisar antara Rp 20.000 - Rp 50.000/kg," kata Bahruddin.