Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan penguatan. Pengumuman pertumbuhan ekonomi pagi ini yang menunjukkan ekonomi RI tumbuh 5,01%, belum cukup kuat mendongkrak laju IHSG.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini stagnan. Dolar AS berada di posisi Rp 13.320 dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu Rp 13.322.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 3,412 poin (0,06%) ke level 5.780,894. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,861 poin (0,09%) ke level 960,313.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (7/8/2017), IHSG dibuka tumbuh 5,846 poin (0,10%) ke level 5.783,328. Indeks LQ45 dibuka bertambah 1,221 poin (0,13%) ke level 960,673.
Jeda siang, IHSG semakin perkasa ditopang aksi beli investor lokal yang terimbas sentimen positif pertumbuhan ekonomi RI. IHSG naik 27,893 poin (0,48%) ke 5.805,357. Indeks LQ45 naik 5,337 poin (0,56%) ke 964,789.
Sayang, jelang penutupan, IHSG malah melempem ke zona merah. IHSG turun 28,190 poin (0,49%) ke 5.749,292. Indeks LQ45 melemah 4,469 poin (0,47%) ke 954,983.
IHSG menyentuh posisi tertinggi di 5.812,792 dan terendah di 5.749,292. Perdagangan saham hari ini tergolong moderat. Hingga siang ini, telah terjadi 262.021 kali transaksi sebanyak 6,8 miliar lembar saham senilai Rp 6,3 triliun.
Pelemahan IHSG dipicu pelemahan 7 sektor saham yang dipimpin pelemahan sektor konsumsi sebesar 1,46%. Sebanyak 119 saham naik, 212 saham turun dan 125 saham stagnan. Investor asing masih melakukan aksi jual. Sementara, investor lokal mencatat net buy Rp 191,395 miliar.
Pelemahan IHSG justru terjadi di tengah menguatnya masyoritas bursa saham Asia. Hanya bursa Singapura yang bergerak negatif sore ini. (dtf)