Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Natuna. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, optimistis produk domestik bruto perikanan sepanjang tahun ini akan tembus 7%. Hal tersebut menyusul semakin banyaknya stok ikan yang ada di laut Indonesia sehingga pergerakan ekonomi dari hulu ke hilir mengalami pertumbuhan positif.
Hal tersebut disampaikannya menyusul terakselerasinya PDB subsektor perikanan pada kuartal II tahun 2017 dengan kenaikan 6,5% dibandingkan dengan laju periode sama tahun lalu 5,6%.
"Ya sesuai dengan harapan kita, walaupun sebetulnya harapan kita itu lebih dari itu. Tapi kan pertumbuhan tahun pertama sehabis illegal fishing ditertibkan, tahun kedua kan langsung naiknya drastis. Saya pikir, ya walaupun masih jauh dari harapan kita, saya masih harapkan itu nanti akhir tahun ini di atas 7% lah minimal," kata Susi saat ditemui di SKPT Selat Lampa, Natuna, Senin (7/8).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB nominal atas dasar harga berlaku selama April-Juni juga meningkat, mencapai Rp 85,4 triliun, meningkat dari realisasi periode sama tahun lalu yang hanya Rp 76,8 triliun.
"Memang semestinya kalau kemarin akhir tahun itu tidak terkena dampak rumput laut, harusnya memang PDB perikanan tetap di atas 6%. Tapi karena dampak dari cuaca hujan yang banyak tahun lalu memang memukul banyak rumput laut, jadi akhirnya PDB perikanan kita turun," jelas Susi.
Selain masih akan ditopang oleh produksi rumput laut, dengan semakin banyaknya stok ikan yang ada di laut, Susi mengaku optimistis PDB perikanan tahun ini bakal tembus setidaknya ke angka 7%.
"Kita perikanan tangkapnya luar biasa. Coba lihat Tuna di Dago, di Natuna juga, ikan banyak sekali. Jawa Barat saja yang biasanya kosong-kosong, Tongkol di Banjar bisa 10 ton, 20 ton satu malam. Produksi ikannya luar biasa. Dan itu industri, dari nelayan ke pasar becek, atau ke coldstorage, mereka sudah mulai hidup menggeliat. Dan kita harapkan konsumsinya juga akan meningkat seperti harapan pemerintah," tandasnya. (dtf)