Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. MA terduga pencuri ampli musala Al Hidayah sempat mengaku dan minta maaf ke warga saat dikerumuni warga. Namun ucapan maaf tidak meredakan emosi warga, MA pun tewas dihakimi dan dibakar masa.
"Ketika saya datangi, dia saja sudah mengakui kesalahannya, mungkin ada yang lihat," ujar pengurus musala Al Hidayah, Rozali dihubungi detikcom, Selasa (8/8/2017).
Ketika ditegur oleh Rozali, terduga pencuri ampli sempat melarikan diri. Pelaku terjatuh dari motor ketika berbelok ke arah Pasar Muara, Babelan, Bekasi.
"Ketika dia jatuh di cek barang-barangnya memang betul itu ampli kita," paparnya
Rozali mengatakan, MA mencoba lari dari kejaran masa hingga menyeberangi kali. Dalam keadaan basah dan berlumpur pelaku ditangkap warga.
"Saya sudah ingatkan (massa) beliau bukan maling motor tapi maling ampli. Saya juga ingin kalau dia salah biar polisi mengadili," tuturnya.
Rozali mengaku tidak menyangka akhir nasib terduga pencuri ampli tewas dibakar masa. Dirinya juga menyesali emosi warga yang berlebihan.
"Kalau ending seperti ini saya juga tidak setuju, saya mengutuk perbuatan orang tidak mempunyai akhlak," pungkasnya.
Peristiwa keji main hakim sendiri itu terjadi pada Selasa (1/8) lalu. MA dibakar hidup-hidup setelah dituduh warga melakukan pencurian ampli. Polisi juga sudah melakukan penangkapan pengeroyok MA. Ada 2 pelaku mengaku yang ditangkap. Mereka mengaku tersulut emosi sewaktu di lokasi. (dtc)