Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Satgas Tinombala mengerahkan 14 unit pasukan untuk mengejar anggota kelompok ekstrimis Santoso yang tersisa ke wilayah Pegunungan Pora. Polisi menduga anggota kelompok Santoso sebagai yang bertanggung jawab dalam peristiwa penembakan Simson alias Suju, warga Desa Parigimpu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Kamis (3/8) pagi.
"Tim sekarang sudah digeser. Kita ada lebih kurang 14 tim di sekitar situ (Pegunungan Pora). Mohon doanya, kita masih terus menjejak dan mengupayakan bisa ketemu," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto, kepada detikcom, Selasa (8/8/2017).
Hari mengatakan 14 unit pasukan tersebut didatangkan dari Kota Poso. Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi, sengaja mengirim personel tambahan untuk memaksimalkan pengejaran.
"Pak kapolda menambah kekuatan. Saat ini ada 14 unit yang digeser dari Poso, dari daerah operasi mereka ke lokasi kejadian. Saat ini sedang melakukan pengejaran hari ketiga," ujar Hari.
Hari menjelaskan sebelum peristiwa penembakan, Satgas Tinombala sebenarnya sudah mendapat informasi dari intelijen soal pergerakan anggota Santoso di Parigimpu.
"Sebelum kejadian, sudah ada informasi bahwa kelompok ini bergeser ke Parigimpu. Kemudian sudah diambil langkah untuk menurunkan beberapa tim, melakukan menjejakan. Rupanya muncul di TKP yang pegunungan itu," jelas Hari.
Harapan Hari, penembakan Suju di Pegunungan Pora menjadi petunjuk bagi Satgas Tinombala dalam melakukan penangkapan terhadap 7 DPO anggota Santoso.
"Kita berdoa dengan kemunculan mereka, meski kita prihatin ada korban, kita malah bisa mengidentifikasi lebih jelas mereka ada dimana," Hari berharap.
Simson sebelumnya tewas tertembak di bagian dada saat keluar rumah untuk mengambil durian di kebunnya. Tiba-tiba dia bertemu sejumlah orang tak dikenal.
Menurut keterangan saksi mata kepada polisi, Simson sempat melawan dengan mencoba merampas senjata yang dipegang orang tak dikenal tersebut. Lalu terdengar bunyi tembakan dan Simson terjatuh.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, mengatakan para pelaku diduga kuat anggota Santoso yang masum dalam DPO kepolisian.
"Ditunjuklah (oleh saksi) ada dua orang katanya (mirip) dan hampir sama. Lalu diperlihatkanlah senjatanya seperti apa, kemudian sama dengan senjata yang masih dimiliki (para DPO)," kata Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/8)."Dengan dua indikator itu bisa disimpulkan pelakunya adalah DPO," ujar dia. (dtc)