Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin memerintahkan Dinas Kesehatan untuk menindaklanjuti laporan mengenai bocah berusia 9 tahun berkelamin ganda. Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuarainy mendatangi bocah tersebut dan membereskan biaya operasi.
"Saya tadi malam dapat kabar dari bapak Gubernur kalau ada anak yang memiliki kelamin ganda dan sedang berada di Palembang. Hari ini kita (Dinas Kesehatan Sumsel) bersama dokter dan BPJS Kesehatan langsung cek kabar tersebut untuk segera ambil tindakan," ujar Lesty saat mengunjungi rumah keluarga tempat Desen tinggal di Palembang, Kamis (10/8/2017).
Lesty mengatakan kedatangan itu untuk menyelesaikan masalah biaya yang dikeluhkan kedua orang tua bocah tersebut. Pihaknya juga sudah merujuk bocah 9 tahun itu untuk operasi ke rumah sakit terdekat.
"Hari ini saya dapat pastikan untuk biaya sudah tidak ada masalah sampai selesai operasi, jadi keluarga jangan kecil hati kalau tidak ada biaya. Karena kita di Sumsel ini akan selalu merespons setiap keluhan masyarakat terutama mengenai kesehatan, bahkan sampai di daerah terpencil sekalipun," sambung Lesty.
Dia menambahkan biaya operasi ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Dia juga berpesan agar orang tua bocah kelas 3 SD itu tidak malu lantaran penyakit yang diderita sejak lahir itu bukanlah aib.
"Buat orang tua, putra dan keluarga lainnya, jangan berkecil hati dengan masalah penyakit seperti ini. Semua bisa teratasi, yang penting segera laporkan pada puskesmas terdekat aja jika ada keluhan mengenai kesehatan," imbaunya.
Dokter Trisnawarman yang ikut mendampingi Lesty mengatakan yang diderita bocah itu bukan kelamin ganda. Melainkan penyakit Hipospadia, yakni kondisi uretra (aluran kencing) tidak pada letaknya.
"Setelah kita cek ini sebenarnya bukan memiliki kelamin ganda, tapi hanya kelainan pada kelamin dari lahir atau dalam istilah kesehatan adalah Hipospadia. Jadi kelaminnya itu sebenarnya laki-laki tapi mengalami gangguan di daerah kelamin saat lahir," ujar Trisnawarman yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Sumsel.
Trisnawarman mengatakan penyakit itu memang lazim diduga sebagai penyakit kelamin ganda. Padahal sebenarnya hal itu disebabkan karena letak uretra yang berada tidak dalam posisi normal, yaitu lubang uretra justru berada di bagian bawah penis.
"Memang penyakit ini berpengaruh pada psikis dan mental karena kelamin tidak normal seperti pada umumnya. Jadi untuk penanganannya nanti akan ada dua atau tiga kali operasi oleh spesialis anak dan urolog untuk membantu percepatan pemulihan kelamin Desen," terangnya.
Sebelumnya, ayah bocah itu kaget saat dukun beranak memberitahu bahwa putranya lahir dengan kelamin ganda pada 9 tahun silam. Selama itu pula dirinya coba menutup rapat-rapat.
Beberapa identitas diri putranya seperti akte kelahiran dan kartu keluarga juga telah dibuat dengan jenis kelamin laki-laki. Sampai akhirnya hari ini dirinya membeberkan bahwa putranya memiliki kelamin ganda dan butuh biaya untuk operasi.
Sebelumnya, ayah bocah itu kaget saat dukun beranak memberitahu bahwa putranya lahir dengan kelamin ganda pada 9 tahun silam. Selama itu pula dirinya coba menutup rapat-rapat.Beberapa identitas diri putranya seperti akte kelahiran dan kartu keluarga juga telah dibuat dengan jenis kelamin laki-laki. Sampai akhirnya hari ini dirinya membeberkan bahwa putranya memiliki kelamin ganda dan butuh biaya untuk operasi. (dtc)