Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tarutung. Polres Tapanuli Utara (Taput) melakukan pemeriksaan kepada supir 2 dan kondektur bus ALS bernomor polisi BK 7130 LD, dengan nomor pintu 170 yang menyebabkan 2 korban meninggal dan 3 orang luka-luka, Kamis (10/8/2017), di Jalinsum Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
Kasubbag Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing menerangkan, Jumat (11/8/2017), unit Laka Lantas Polres Taput telah memeriksa supir 2 bus Riswan Nasution (36), warga Medan.
“Riswan saat diperiksa di Unit Laka Lantas mengaku, mereka tidak membawa rombongan calon jamaah haji. Mereka berangkat dari Jakarta tujuan Medan dan membawa 13 orang penumpang umum,” terang Baringbing.
Baringbing menjelaskan, Ridwan mengaku saat kejadian bus tergelincir, dia tertidur di bagian belakang dalam bus. Bus pada waktu itu dikemudikan supir 1 Hamdani Nasution (36), warga Medan. Namun setelah kejadian, Hamdani langsung melarikan diri.
“Saat supir 2 dan 2 orang kondektur bus ALS, yakni salahsatunya Ikhmat Lubis (41), warga Medan diperiksa, mereka mengaku sebelum di berada di tempat kejadian, bus mereka beriringan dengan 4 bus rombongan jamaah Calhaj dari Kabupaten Madina,”ungkap Baringbing kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (11/8/2017), di Mapolres Taput di Tarutung.
Setelah Tiba dilokasi kejadian Rabu (9/8/2017), sekira Pukul 22.00 WIB, seluruh bus berhenti terjebak macet, akibat gunung longsor dan material menumpuk di badan jalan.
“Sekitar Pukul 23.00 WIB, kondektur bus ALS yang membawa penumpang umum dari Jakarta tujuan Medan itu, mengambil kertas tanda bernomor 02 dari salahsatu bus ALS yang membawa rombongan jamaah Calhaj, lalu menempelkan kertas tersebut di bagian kaca depan busnya. Perbuatan itu dilakukan, agar pengguna jalan dan petugas, mengira bus mereka juga seolah-olah mobil rombongan pembawa Calhaj, dengan maksud agar diberikan prioritas dijalanan,”jelas Baringbing.
Kapolres Taput AKBP Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat didampingi Kasat Lantas AKP LS Gultom kepada wartawan mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan, ternyata awak bus ALS melakukan modus penipuan, dengan cara mangambil kertas tulisan bus 02 rombongan Calhaj.
"Disini tidak ada yang salah ya, justru modus awak bus ALS ini telah terbongkar, yakni dengan menempelkan tulisan bus 2 jamaah haji, agar bisa lewat. Kan, situasinya waktu itu agak panik dan kita sedang mengevakuasi seluruh calon jamaah haji asal Madina, karena bus rombongan calhaj dari Madina beriringan. Satu-satu lalu bus kita pandu lewat, nah setelah itu mereka lewat dan terjadi laka tersebut,"ujar Kapolres.
Kapolres menyatakan, pihaknya saat ini masih memeriksa saksi-saksi atas peristiwa tersebut, yaitu supir 2 dan 2 kondektur Arfan Nasution (25) dan Ikhmat Lubis (41), warga Medan.
Bus ALS, sebut Kapolres, telah diamankan di Unit Laka sebagai barang bukti. Sedangkan supir yang mengemudikan mobil pada saat kejadian Hamdani Nasution (36), warga medan, masih dalam pengejaran polisi, karena melarikan diri.
“Total korban atas kejadian itu 5 orang, 2 meninggal dunia yakni, Davis Marpaung (30), anggota provoost Polres Taput, pada saat itu sedang bertugas mengatur lalulintas dan Sabaruddin Lubis (36), warga Simangambat, Mandailing Natal,”ucap Kapolres.
Sedangkan korban luka, pungkas Kapolres, 3 orang, yaitu Marganda Lumbangaol (46), warga Kecamatan Pollung, Kabupaten Hunbang Hasundutan, Parmohonan Harahap (50), warga Pasar 10 Medan Tembung dan Suddin (40) warga Simangambat, Kabupaten Mandailing Natal.