Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kairo. Dua kereta penumpang bertabrakan di pinggiran kota Alexandria, Mesir. Sedikitnya 43 orang tewas dalam insiden maut tersebut.
Insiden itu disebut sebagai kecelakaan kereta api paling mematikan di negara tersebut dalam waktu lebih dari satu dekade.
Magdy Hegazy, pejabat tinggi kesehatan di Alexandria mengatakan seperti dilansir Press TV, Sabtu (12/8), selain menewaskan 43 orang, 122 orang juga mengalami luka-luka dalam kecelakaan yang terjadi pada Jumat (11/8) waktu setempat.
Otoritas Kereta Api Mesir menyatakan dalam sebuah statemen, sebuah kereta yang datang dari ibu kota Kairo menabrak bagian belakang sebuah kereta yang sedang berhenti di sebuah stasiun kecil di distrik Khorshid, sebelah timur Alexandria. Saat ditabrak, kereta yang berhenti tersebut baru saja tiba dari Port Said, kota Mediterania di ujung utara Terusan Suez.
Tidak disebutkan penyebab kecelakaan tersebut. Hanya dinyatakan bahwa para ahli akan menyelidiki insiden tersebut.
Sistem perkeretaapian di Mesir memiliki catatan keselamatan yang buruk, yang kebanyakan diakibatkan kurangnya perawatan kereta dan buruknya manajemen. Menurut angka terbaru yang dirilis badan statistik pemerintah, sebanyak 1.249 kecelakaan kereta terjadi pada tahun 2016 lalu. Ini merupakan angka tertinggi sejak tahun 2009 ketika angkanya mencapai 1.577 kecelakaan.
Kecelakaan pada Jumat (11/8) ini merupakan kecelakaan kereta paling mematikan sejak tahun 2006, ketika 51 orang tewas dalam tabrakan dua kereta komuter di dekat Kairo.
Sebelumnya pada tahun 2002, kebakaran dahsyat terjadi di sebuah kereta yang dipenuhi oleh warga India yang berlibur. Lebih dari 370 orang tewas dalam peristiwa tersebut. (dtc)