Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Lubukpakam. Harga ayam potong di Lubukpakam dan sekitarnya bertahan mahal. Akibatnya, para pedagang ayam potong di daerah itu mengaku kelimpungan karena sepinya pembeli. Sebab,untuk menghabiskan ayam dua keranjang (13 ekor/keranjang) bisa sampai dua hari.
"Harga jual kita Rp 25 ribu per kg. Biasanya kan antara Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu per kg.Jadi sudah seminggu lebih harganya belum turun juga. Ini membuat menurunnya minat beli masyarakat," kata Harun, pedagang ayam di Jalan Bakaran Batu, Lubukpakam, Deliserdang kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (13/8/2017).
Menurut Harun, setiap kali harga ayam naik seperti ini, maka ia dan sesama pedagang ayam akan langsung terkena imbasnya. Karena, masyarakat banyak yang mengurungkan niatnya membeli ayam potong.
Kalau pun ada pembeli, kebanyakan memilih ayam yang lebih kecil. Tujuannya agar biaya yang dikeluarkan tak terlalu besar.
Komentar hampir senada juga diungkapkan Ali, salah seorang pedagang di Kecamatan Beringin. Menurutnya, tingginya harga ayam membuat penghasilan mereka menurun jauh.
Saat harga ayam normal, keuntungan Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. Malah jika banyak pesta hajatan keuntungan bisa Rp 300 ribu.
"Kalau seperti sekarang ini,mendapat keuntungan Rp 80 ribu per hari saja sudah sangat sulit. Kadang pun kita hanya mendapat Rp 50 ribu," papar Ali.
Kata Ali, masih mahalnya harga ayam potong tersebut karena produksi ayam dari pabrikan mengalami penurunan sejak lebaran lalu.
Karenanya, Ali berharap harga kembali normal, sehingga minat beli masyatakat semakin bergairah.