Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Ouagadougou. Sedikitnya 17 orang tewas dalam aksi penembakan di sebuah restoran di Burkina Faso. Otoritas setempat menyebut penembakan di negara Afrika Barat ini sebagai 'serangan terorisme'.
Seperti dilansir Reuters, Senin (14/8), sejumlah saksi mata menyaksikan langsung orang-orang berlarian keluar dari restoran Aziz Istanbul di ibu kota Ouagadougou. Polisi dan personel paramiliter setempat masih mengepung lokasi penembakan.
"Ini adalah serangan teroris," tegas Menteri Komunikasi Burkina Faso, Remi Dandjinou, dalam konferensi pers.
Otoritas Burkina Faso menyebut, sedikitnya 17 orang tewas dan 8 orang luka-luka dalam insiden ini. Dandjinou menyebut jumlah itu masih sementara, karena operasi keamanan terus berlanjut.
Pasukan keamanan Burkina Faso dilaporkan telah menewaskan tiga pelaku penembakan. Tidak disebut secara pasti jumlah pelaku penembakan, hanya disebut ada sejumlah pria bersenjata yang menyerbu restoran tersebut. Belum diketahui dalang di balik penembakan ini.
Beberapa orang diketahui masih terjebak di dalam gedung restoran tersebut. Seorang wanita yang berhasil diselamatkan, menyebut dirinya ada di dalam restoran itu untuk merayakan ulang tahun saudaranya, saat tiba-tiba penembakan terjadi.
"Saya berlari tapi saudara laki-laki saya tertinggal di dalam," tutur wanita yang enggan disebut namanya ini, kepada Reuters TV.
Sama seperti negara-negara Afrika Barat lainnya, Burkina Faso kerap menjadi target serangan teror kelompok militan setempat. Sebagian besar serangan terjadi di sepanjang perbatasan utara yang berbatasan dengan Mali.
Pada Januari 2016, sedikitnya 30 orang tewas saat sekelompok pria bersenjata menyerang sebuah restoran dan hotel di ibu kota Ouagadougou. Serangan itu kemudian diklaim oleh militan Al-Qaeda in the Islamic Maghreb(AQIM) yang bermarkas di gurun Sahara. (dtc)