Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Pasuruan. Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan terus melakukan antisipasi kesulitan air di lahan pertanian saat kemarau. Setelah membangun puluhan sumur bor di sentra pertanian berpotensi kekurangan air, puluhan pompa air pun dibagikan.
"Kami sudah salurkan 22 pompa air ke kelompok-kelompok tani di daerah rawan krisis air dan akan ditambah lagi 28 pompa bantuan pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan M Ichwan, Selasa (15/8/2017).
Ichwan menyebut 22 pompa yang sudah disalurkan merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Jawa Timur. Sedangkan 28 pompa lain berasal dari Kementerian Pertanian.
"Kami sudah ajukan surat permohonan untuk 28 pompa ke Kementan. Semoga September bisa turun, karena sudah ada kesanggupan lisan dari Kementerian untuk membantu 28 pompa ke petani Pasuruan," jelas Ichwan.
Ia berharap bantuan sumur bor dan pompa air tersebut mampu mengatasi kelangkaan air di lahan pertanian saat puncak kemarau. Sehingga produksi padi Kabupaten Pasuruan bisa dipertahankan minimal 743 ribu ton.
"Selain di daerah rawan air, beberapa pompa juga diberikan ke petani di Desa Ngayungan, Kecamatan Beci. Di sana, karena kelebihan air, sawah-swah terkena wereng, jadi harus dipompa dan dikeluarkan airnya," terangnya.
Ichwan menambahkan, bantuan sumur diberikan di lokasi berbeda agar bantuan merata. "Jadi yang dapat pompa bukan kelompok tani di lokasi yang sudah dapat sumur bor. Mereka bangun sumur bor sendiri," jelasnya.
Diakui Ichwan, bantuan pompa yang diberikan tahun ini berkurang dari tahun lalu yang mencapai sekitar 120 unit. Hal itu karena jumlah sumur bor yang belum memiliki pompa berkurang."Kami juga sudah bangun puluhan jalan usaha tani di 15 kecamatan. Jalan usaha tani ini untuk akan meringankan beban biaya transportasi pasca panen," pungkasnya. (dtc)