Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bandung. Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terbang untuk pertama kalinya. Pesawat ini direncanakan 40 menit mengudara. Siapa pilot dan krunya?
Pilot yang menerbangkan pesawat rancangan anak bangsa ini adalah Captain Esther Gayatri Saleh. Chief Test Pilot PTDI ini ditemani First Officer atau co-pilot Captain Adi Budi Atmoko dan seorang kru flight test enginnering Yustinus K.
"Pilot akan pesawat N219 ini ibu Esther, co pilot dan satu kru pesawat," kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso, di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (16/8).
Budi mengatakan pilot wanita itu memang sudah jauh-jauh hari ditunjuk oleh PTDI untuk menerbangkan pesawat tersebut. Sebab, sambung dia, pengalaman yang dimilikinya sangat pantas untuk menerbangkan pesawat angkut ringan tersebut.
"Beliau berpengalaman. Jadi kami tunjung beliau jadi pilot N219 pada uji terbang ini," jelas Budi
Pesawat rancangan anak bangsa ini take off dari Bandara Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (16/8/2017) dari pukul 09.00-10.00 WIB. Rencananya pesawat ini akan terbang ke arah barat Bandung.
"Pesawat akan terbang ke arah barat. Nanti berputar-putar selama 40 menit," kata Asisten Khusus Pengembangan Pesawat Terbang PTDI Andi Alisjahbana di hanggar PTDI.
Andi memperkirakan pesawat yang dirancang khusus operasional dalam negeri ini akan terbang di langit Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sebab, sambung dia, wilayah tersebut jauh dari pemukiman penduduk.
Pesawat N219 dirancang untuk menerbangi daerah terpencil dengan kapasitas penumpang 19 orang. Pesawat N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam.(dtf)