Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Pihak DPRD Labuhanbatu mendukung rencana pembangunan pusat rehabilitasi narkotika di Labuhanbatu. Untuk itu, DPRD menunggu eksekutif mengajukan anggaran pendiriannya.
"Silahkan Pemkab mengajukan anggarannya. DPRD akan mendukung. Bila perlu di APBD Perubahan 2017 ini," kata Wakil Ketua DPRD Labuhanbatu, Gunawan Hutabarat, Rabu (16/8/2017).
Dewan, kata Gunawan akan menyetujui niat untuk upaya penyembuhan para warga yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika. "Intinya ada dulu niat dan rencana membangun. Sesuai tupoksi anggaran maka dewan siap membantu," ujarnya.
Baca juga : Kasus Premanisme Mendominasi di Wilayah Hukum Polres Labuhanbatu
Baca juga : Polres Labuhanbatu Tangkap 44 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba
Terkait di mana lokasi ideal pembangunannya, Gunawan menyerahkan hal itu kepada musyawarah lintas sektoral.
"Pada prinsipnya DPRD siap mendukung jika ada pengajuan rencana. Maka ini urgent untuk dilaksanakan," tambahya.
DPRD, katanya, menolak peredaran narkoba dan mengajak masyarakat secara bersama untuk membasmi peredaran narkoba. "Dewan mendukung dan mengapresiasi kinerja Polres Labuhanbatu yang berhasil mengungkap berbagai kejahatan," tandasnya.
Asisten II Setdakab Labuhanbatu, Nasrullah juga mengatakan, Pemkab mengapresiasi kinerja Polres Labuhanbatu.
Katanya, narkoba merupakan masalah nasional. Jika dibiarkan akan merusak generasi muda. Pemkab menolak sistem peredaran narkoba.
"Bupati sudah berulang kali mengimbau agar anak muda dan generasi agar menjauhi narkoba. Bahkan beberapa kali Pemkab melakukan sosialisasi bahaya narkoba," ujarnya.
Soal pendirian pusat rehabilitasi, dia akan mengajukan hal itu kepada jajaran Pemkab Labuhanbatu.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang sangat mengharapkan terwujudnya pembangunan panti rehabilitasi di Labuhanbatu.
"Kami berharap untuk tahun 2018 direncanakan pusat rehabilitasi agar yang sakit dapat diobati. Jika tidak ditangani akan kronis dan menular. Itu cara untuk memutus mata rantai," urainya.