Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Pertanian (Kementan) sudah membuka impor sapi bakalan dari Meksiko. Tahun ini, kuota impor yang diberikan sebesar 30.000 ekor sapi. Namun demikian, sampai sejauh ini belum ada sapi impor asal Meksiko terealisasi.
Menurut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita, mengungkapkan belum masuknya sapi impor asal Negara Latin itu karena ada permasalahan dengan kapal angkut yang disewa oleh feedloter dari Indonesia.
"Sampai hari ini sapi dari Meksiko belum masuk. Saya dengar masalah kapal, dia kapal tiba-tiba katanya dinaikkan tarif sewanya, ya saya kurang paham," kata Ketut ditemui di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Kamis (17/8).
Menurutnya, setidaknya ada 3 perusahaan feedloter yang sudah mengajukan rekomendasi impor ke Kementerian Pertanian. Masalah kapal memang jadi masalah impor sapi asal Meksiko, lantaran ini merupakan pertama kalinya, jarak kedua negara juga sangat jauh.
"Ada banyak perusahaan saya hapal, ada yang namanya PT Indradi, Century, minimal ada 3, saya lupa. Tapi belum ada yang jadi karena masalah kapal," ungkap Ketut.
Pada kesempatan sebelumnya, menurut Ketut, pembukaan impor sapi dari Meksiko dilakukan agar Indonesia tak terlalu bergantung pada Australia. Negeri Kanguru tersebut selama puluhan tahun jadi pemasok utama sapi ke Indonesia.
"Agar tidak tergantung sapi dari satu negara saja, dalam hal ini Australia, jangan cuma Australia. Itu saja alasannya," ujar Ketut.
Dia menjelaskan, dari sisi harga, memang sapi dari Meksiko bisa dikatakan lebih murah, namun lantaran jaraknya yang terlalu jauh dibandingkan Australia, harga sapi ketika sampai di Indonesia sangat bergantung pada ongkos pengiriman kapalnya.
"Karena jauh relatif, bisa lebih murah. Saya tidak terlalu hafal harga, yang mengimpor ini satu perusahaan swasta, saya lupa nama persisnya," ungkap Ketut.
Pertimbangan lainnya, lanjut dia, yakni status Meksiko yang bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sehingga Indonesia bisa langsung mengimpor sapi hidup.
"Kemudian Meksiko itu bebas PMK. Audit ke Meksiko juga sudah dilakukan. Kapalnya kalau dari sana ke sini kira-kira 25 hari," terang Ketut. (dtf)