Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta KPK untuk membentuk tim khusus dalam rangka mengawasi atau menganalisis hasil penyidikan polisi terkait teror ke Novel Baswedan. Tim ini bisa menguji hasil dari proses penyidikan yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian.
Tito mengaku terbuka kepada KPK untuk memberikan informasi dari setiap perkembangan penyidikan yang sudah dilakukan oleh Polri. Termasuk teknis dalam proses penyelidikan, akan diungkap ke tim KPK ini.
"Oleh karena itu saya usulkan ke KPK, tolong dibentuk tim KPK," ujar Tito kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/8).
Tito mengatakan KPK juga memiliki kemampuan dalam penyelidikan. Oleh karena itu, KPK bisa bekerja sama dengan polisi dalam pengusutan agar hasil yang diperoleh polisi bisa dipertanggungjawabkan.
"Karena KPK miliki kemampuan surveillance, tim ini bisa kerja sama secara teknis lapangan, untuk klarifikasi. Masalah sketsa misalnya, dari mana dapetnya. Kalau kepada media, publik, nggak perlu kita jelaskan, demi keselamatannya," sambungnya.
Lebih jauh Tito menyampaikan, tim penyidik yang dikirim ke Singapura telah memintai keterangan kepada Novel. "Kemarin sudah di-BAP resmi, di KJRI dan didampingi langsung bapak ketua KPK dengan KBRI, didampingi langsung oleh dua pimpinan KPK," lanjutnya.
Hasil pemeriksaan Novel tersebut akan diverifikasi kembali. Sementara Tito juga menjamin kerahasiaan hasil penyidikan polisi, seperti yang sempat dikeluhkan oleh Novel sebelumnya.
"Selanjutnya, ada beberapa hal disampaikan Novel, terkait hasil pemeriksaan kepolisian, misal tentang sketsa wajah dan lain-lain. Kita sudah menyampaikan, untuk para saksi memang kita jaga supaya mereka tidak banyak terekspose. Saya pun di istana juga sampaikan, mohon maaf sketsa wajah ini tidak saya sampaikan dari mana, saksi mana yang menyampaikan, untuk keselamatannya," lanjutnya.
Akan tetapi, polisi akan terbuka ke tim KPK. "Tapi dengan KPK, pasti kita sampaikan bagaimana cara buat, siapa saksinya dan sebagainya," cetusnya.
Tito menjamin kerahasiaan saksi. Hal ini diterapkan dalam kasus apapun. "Sama kasus teror pun, kalau dia saksi bersedia hadir di persidangan, kita fasilitasi, kalau tidak, kita fasilitasi teleconference," ungkapnya.
"Kalau kepada KPK, full access kita berikan. Tim ini akan dikirim KPK, mereka akan dapat akses apa yang sudah dilakukan penyidik Polri, termasuk beberapa hal yang mungkin dipertanyakan oleh Novel, ini klarifikasi semua, termasuk ada saksi, ada orang yang pernah diamankan silakan periksa ulang. Klarifikasi, bahasa lapangannya dikeler, dikroscek semua monggo sama-sama ya. Setelah itu diskusi tentukan beberapa langkah ke depan. Langkah ke depan kita akan lakukan juga diskusi dengan tim teknis itu," ucap Tito. (dtc)