Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Medan. Limbah styrofoam yang tak dapat diurai oleh alam merupakan masalah besar bagi lingkungan. Namun di tangan orang-orang yang kreatif, limbah bisa dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Selain turut membantu mengurangi persoalan lingkungan, dari kegiatan memanfaaatkan limbah styrofoam ini juga bisa mendatangkan fulus yang tidak bisa dianggap remeh.
Hal inilah yang dilakukan Dewi Setiany. Wanita yang akrab disapa Ewie ini mencoba sebuah bisnis daur ulang. Sampah styrofoam yang dibuang begitu saja ia olah menjadi produk-produk berharga dan bemanfaat.
Saat ditemui medanbisnisdaily.com di tempat usaha daur ulangnya, di Gaperta Ujung, Kecamatan Helvetia, Sabtu (19/08/2017), Ewie mengungkapkan, limbah styrofoam ini ia daur ulang, antara lain menjadi media bersantai pengganti sofa atau kasur.
Bisnis yang dijalankan lewat bendera Bean Bag Medan bersama 7 orang karyawan yang masih terbilang keluarga ini sudah 3 tahun ia lakoni. Hasilnya, sangat membantu perekonomian keluarganya.
Ewie mengatakan, styrofom ia kumpulkan dari dari sampah even-even yang memakai styrofom sabagai propertinya. Bean Bag Medan mendaur ulang styrofoam menjadi produk lazy chair (kursi santai) yang unik dan bernilai ekonomi tinggi dengan merek Bean Bag.
"Awalnya saya banyak berteman dengan kawan-kawan event organizer di Medan, jadi setiap kali mereka memakai styrofom, lalu selesai event kan sayang styrofomnya dibuang dan dibakar, jadi saya manfaati untuk dijadikan bean bag," tuturnya.
Untuk pembuatanya, Ewie menerangkan bahwa tidak terlalu susah, namun tetap harus teliti dan rapi agar Bean Bag produksinya dapat lebih baik dari produk serupa.
"Saya membeli mesin pencacah styrofoam sebagai alat utama. Styarofoam yang umumnya berbentuk pipih atau tipis dibersihkan dengan cara dicuci dan kemudian dikeringkan, setelah kering, kemudia dicacah hingga bentuknya kecil-kecil. Selanjutnya dimasukkan ke dalam kain (cover) yang sudah dibentuk sesuai modelnya lalu dijahit dan jadilah lazy chair, hal ini perlu ketelitian agar kualitas Bean Bag terjaga dan tahan lama," terangnya.
Untuk pasar Bean Bag Medan sudah meliputi Aceh, Sumatera Barat dan tentunya Sumatera Utara. Untuk Jabodetabek juga ada, namun karena ongkos kirim terlalu mahal pembeli enggan untuk memesan.
Ewie pun menjelaskan kalau mereka lebih mengutamakan pesanan melalui online, baik melalaui Instagram dan tokopedia. Omset yang didapat dari usaha bisnis daur ulang ini bisa mencapai Rp 10 juta, dengan keuntungan 80% dari omset.