Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) menargetkan produksi minyak sawit (crude palm oil/CPO) tahun ini sekitar 450 ribuan ton per tahun. Angka tersebut naik sekitar 9,4% dibanding total produksi CPO di 2016 sebesar 411 ribu ton per tahun.
Direktur dan Investor Relations Bakrie Sumatera Plantation, Andi W. Setianto optimistis target tersebut tercapai lantaran tidak ada perubahan iklim, seperti el nino, yang pernah terjadi pada 2015.
"Tadinya 2015 itu kan 458 ribu, lalu turun 411 ribu di 2016. Nah akan kita upayakan 450 ribu lagi di 2017 atau lebih. 2016 kan enggak ada el nino, kalau el nino itu kan dampaknya di tahun berikutnya," tuturnya di Aston Rasuna, Jakarta, Senin (21/8/2017).
Baca juga: Utang Bakrie Sumatera Rp 13,5 Triliun, Lebih Besar dari Modalnya
Emiten berkode saham UNSP ini memiliki total lahan untuk perkebunan kelapa sawit seluas 65.713 hektare (ha). Luasan tersebut termasuk dengan perkebunan plasma sekitar 15 ribu ha.
Andi mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya berusaha untuk meningkatkan rasio produksi tandan buah segar (fres fruit bunch/FFB) kelapa sawit menjadi 25 ton per hektar. Pihaknya menargetkan untuk meningkatkan oil extraction dari FFB menjadi CPO sebesar 23%.
"Saat ini FFB kita masih 12 ton per hektar. Jadi masih ada ruang dua kali lipat," imbuhnya.
Selain itu pihaknya saat ini juga telah membangun perusahaan patungan dengan ASD Costa Rica yakni PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia. Perusahaan tersebut guna menghasilkan bibit unggul kelapa sawit.
Harga sawit turun
Saat ini harga CPO di Bursa Malaysia tercatat berada di level RM 2.675 per ton. Namun harga tersebut terbilang turun dibanding Januari 2017 di level RM 3.230 per ton
Menurut Andi penurunan harga CPO bukan sesuatu yang mengkhawatirkan bagi para perusahaan.
"Memang kan kenaikan harga dari 2016 karena ada el nino 2015 makanya produksi turun. Sampai awal 2017 harga bagus tapi produksi mulai meningkat sekarang, makanya harganya turun," tuturnya
Andi menilai harga CPO saat ini sudah cukup ideal. Dengan tidak adanya pergerakan harga yang terlalu fluktuatif akan membuat para perusahaan CPO lebih nyaman berproduksi
"Menurut saya ini harganya sudah ideal, enggak turun lagi. Ini harga yang normal," imbuhnya. (dtf)