Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala SD percobaan (pembina) Jalan Sei Petani, Kecamatan Medan Baru, Poujian Rosmini membantah terkair adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan pihaknya.
"Karena ini SD negeri, itu kan juknisnya jelas ya, jadi sampai hari kita tidak ada melakukan kutipan ke siswa. Saya juga tidak tahu media apa yang memberitakan soalnya juga tidak ada konfirmasi ke saya, kalau sudah begini kan kita yang dirugikan" ungkap Rosmini di ruang kerjanya, Senin (21/8/2017).
Akibat dari pemberitaan ini, ia pun hari ini didatangi dan dimintai keterangan oleh Dinas Pedidikan Kota Medan serta membuat BAP kepada dinas pendidikan Kota Medan untuk kebutuhan klarifikasi atas pemberitaan tersebut.
Rosmini juga menuturkan bahwa untuk fasilitas seperti AC (air conditioner) dan lainnya berasal dari bantuan paguyuban yang dibentuk orangtua murid.
"Jadi sekolah ini ada paguyuban yang dibentuk para orang tua murid, dan srukturnya juga terpisah dari sekolah. Nah, paguyuban inilah yang sering membantu sekolah untuk membeli ac untuk di kelas, membangun kolam dan gapura. Jadi mereka memberi tanpa ada diminta oleh pihak sekolah," tuturnya.
Disisi lain ketika medanbisnisdaily.com menanyakan hal ini kepada Asri, sala satu orangtua murid yang tinggal di Jalan Sei Mertebing juga membenarkan tidak ada kutipan yang dilakukan oleh pihak sekolah ke anaknya yang duduk di kelas 2 SD.
"Nggak ada kutipan semua gratis," sebutnya ketika ditanya mengenai kutipan Rp 10.000 setiap bulan untuk uang kebersihan.
Hal serupa juga disebutkan oleh firman. Ia yang sedang menjemput anak yang duduk di bangku kelas 4 SD juga membantah adanya kutipan. "Nggak mas, semuanya gratis. Gak ada disuruh bayar apa-apa. Lagian di sinikan rata-rata orang tuanya hebat-hebat, mana beranilah pihak sekolah mau melakukan pungli" jelasnya.