Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jenewa. Diplomat Korea Utara (Korut) menegaskan bahwa persenjataan nuklir negara tersebut bukan untuk dinegosiasikan. Korut pun menegaskan bahwa persenjataan nuklirnya untuk pertahanan diri dari ancaman-ancaman.
Hal tersebut disampaikan diplomat Korut, Ju Yong Chol di depan forum Konferensi Perlucutan Senjata yang digelar di Jenewa, Swiss pada Selasa (22/8) waktu setempat.
"Langkah-langkah yang diambil DPRK (singkatan nama resmi Korut) untuk memperkuat nuklirnya dan mengembangkan roket-roket antarbenua merupakan opsi yang dibenarkan dan sah untuk pertahanan diri dalam menghadapi ancaman-ancaman yang begitu jelas dan nyata," kata Ju dalam event yang disponsori PBB tersebut seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (23/8).
"Selama kebijakan permusuhan dan ancaman-ancaman nuklir AS tetap tak berubah, DPRK tak akan pernah membawa kekuatan nuklir pertahanan dirinya ke meja perundingan," imbuh utusan Pyongyang tersebut.
Hal tersebut disampaikan setelah Robert Wood, utusan AS dalam Konferensi Perlucutan Senjata mengatakan bahwa prioritas utama Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah melindungi AS dan sekutu-sekutunya dari ancaman Korut yang meningkat. Amerika pun siap menggunakan semua kemampuan yang dimiliki untuk itu.
"Rudal balistik dan program senjata Korut mendatangkan ancaman hebat bagi seluruh dunia," ujar Wood dalam forum Konferensi Perlucutan Senjata.
Ketegangan di Semenanjung Korut meningkat sejak Korut dua kali menggelar uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Juli lalu. Korut mengklaim rudal-rudal tersebut bisa menjangkau wilayah AS. Situasi memanas setelah Trump mengancam Korut akan menghadapi "api dan kemarahan" jika terus mengancam AS. Korut pun balas mengancam akan melakukan serangan rudal ke Guam, wilayah AS di Pasifik.
"Uji-uji coba ICBM-nya baru-baru ini merupakan contoh lain perilaku sembrono Korut yang berbahaya, yang mengganggu kestabilan wilayah dan sekitarnya," tutur Wood yang menjadi duta besar perlucutan senjata AS.
"Prioritas utama presiden saya adalah tetap melindungi tanah air, wilayah AS dan sekutu-sekutu kami dari agresi Korut," tegas Wood.
"Kami tetap siap untuk menggunakan seluruh kemampuan yang kami miliki terhadap ancaman yang meningkat dari Korut," imbuhnya.(dtc)