Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membuka peluang untuk menurunkan suku bunga deposito menyusul turunnya suku bunga 7 days repo rate oleh Bank Indonesia (BI) pada rapat dewan gubernur (RDG) bulan ini.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, suku bunga deposito yang kemungkinan bakal dipangkas adalah dengan kategori special rate atau yang memiliki jumlah deposito tertentu.
"Kalau deposito kita sesuaikan. Jadi karena BI rate turun, kita untuk deposito, khususnya deposito special rate, kita lagi review, mungkin kita akan sesuaikan deposito special rate-nya. Tapi kalau suku bunga kredit, mungkin akan butuh waktu dulu," katanya saat ditemui di Griya Perbanas, Jakarta, Kamis (23/8/2017).
Namun demikian, dia bilang pemangkasan suku bunga deposito ini akan membutuhkan waktu transisi sekitar satu hingga dua bulan terlebih dahulu. Sementara suku bunga kredit nampaknya belum bisa diturunkan dalam waktu dekat karena sudah adanya pelonggaran dalam beberapa waktu lalu.
"Transmisinya satu dua bulan lah mesti menyesuaikan. Tapi kan saya sudah pernah bilang, waktu suku bunga BI flat pun, suku bunga kita sudah turun cukup jauh. Karena kita dari tahun lalu sudah diminta untuk single digit," tutur dia.
"Kalau kita lihat di consumer, teman-teman punya kredit kepemilikan mobil dan rumah kan turunnya cukup agresif. Makanya ada bunga kredit mobil yang 6,75, KPR yang di 7%. Itu sebenarnya secara bertahap terus menurun," tambahnya.
Artinya turunnya 7 days repo rate Bank Indonesia tak lantas menurunkan cost of fund perbankan secara langsung, tapi secara bertahap. Khusus untuk suku bunga deposito special rate, kata dia bisa turun hingga 50 basis poin lagi.
"Kalau special rate, harusnya bisa turun 50 basis. Tapi bertahap ya. Karena longgar," tukasnya. (dtf)