Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jember. Terharu dan bahagia. Itulah yang dirasakan Pasangan Suami Istri Wahyudi (35) dan Musyanti (30) warga Padukuhan Plindo Dusun Glundengan, Desa Suci, Kecamatan Panti. Putrinya, Siti Nuraini, yang berusia 4 bulan akan dioperasi secara gratis oleh Polres Jember.
Nuraini, begitu panggilannya, mengalami bibir sumbing sejak lahir. Wahyudi dan Musyanti kala itu sudah memilih pasrah. Keinginannya untuk mengoperasi sang buah hati seakan sulit terwujud karena keterbatasan biaya.
"Saya kerja serabutan. Hasilnya juga pas-pasan. Jangankan untuk biaya operasi, untuk biaya hidup saja susah," kata Wahyudi di Rumah Sakit Jember Klinik, Selasa (29/8/2017).
Setelah mendengar bahwa Polres Jember akan membiayai seluruh operasi bibir sumbing Nuraini, Wahyudi dan Musyanti tentu sangat senang.
"Saya benar-benar tidak menyangka, kalau anak saya mau dibiayai operasi gratis sama Polres Jember. Saya benar-benar senang," ungkapnya terharu.
Yang lebih mengharukan lagi, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo didampingi istri, Cut Laura Kusworo yang juga Ketua Bhayangkari Cabang Jember, datang langsung ke rumah Wahyudi.
"Saya jemput langsung ananda Nuraini untuk kami bawa ke Rumah Sakit Jember Klinik guna operasi bibir sumbing," ungkap Kusworo usai menjemput Nuraini.
Menurut Kusworo, operasi gratis bibir sumbing itu merupakan rangkaian kegiatan Polres Jember dalam rangka HUT ke-72 RI, Hari Gerak Bhayangkari, dan Hari Raya Idul Adha.
"Untuk operasi gratis bibir sumbing hari ini ada enam orang. Salah satunya adalah ananda Nuraini," kata Kusworo.
Selama menjemput Nuraini dari rumahnya, Kusworo bersama istri terus mendampingi. Bahkan, selama dalam perjalanan, Kusworo memilih ikut dalam mobil ambulans Polres Jember yang digunakan sebagai kendaraan menjemput Nuraini. Tak hanya itu, tiba di rumah sakit Jember Klinik, Kusworo sempat menggendong Nuraini dan menciumnya.
Kusworo mengatakan, bahwa pasien bibir sumbing selayaknya mendapat pelayanan kesehatan prioritas. Penderita bibir sumbing akan berimplikasi pada menurunnya ketahanan tubuh.
"Karena asupan makanan tidak maksimal masuk ke tubuh," katanya.
Di satu sisi, jika hal ini tidak cepat ditangani, maka pengaruhnya sangat besar terhadap kondisi kesehatan fisik maupun mental. Dengan menjalani operasi dan perawatan yang komprehensif, lanjut Kusworo, pasien tidak hanya akan mendapat senyum baru, namun juga harapan dan hidup baru.
"Biasanya kalau sudah besar, pasien seperti ini akan minder. Tapi setelah dioperasi, tentu mereka sudah memiliki kepercayaan diri dan hidup normal seperti yang lainnya," pungkas Kusworo.
Sementara itu Cut Laura Kusworo, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, yang turut membantu dan mendukung atas terlaksananya kegiatan tersebut. "Kegiatan ini tidak akan maksimal tanpa dibantu dan didukung oleh semua pihak. Semoga, kegiatan seperti dapat kita adakan lagi secara rutin ke depannya," kata Cut Laura.
Selain mendapat operasi gratis, pada kesempatan itu Kusworo juga menyerahkan tali asih kepada keluarga pasien bibir sumbing. "Ini ada tali asih dari kita sekedarnya, semoga bermanfaat. Untuk biaya operasi dan selama masa perawatan, nggak usah khawatir, sudah kami gratiskan," kata Kusworo kepada salah satu keluarga pasien. (dtc)