Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Pertanian (Kementan) terus mempercepat swasembada 3 bahan pangan pokok yang meliputi padi, jagung, dan kedelai (pajale). Salah satunya, yakni menjamin ketersediaan pupuk untuk petani yang tepat sesuai kebutuhan.
Peneliti Senior Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Achmad Suryana, mengatakan saat ini penggunaan pupuk Urea, SP36 dan KCl sudah dianggap efisien di sebagian besar provinsi di Indonesia.
"Di samping itu juga sudah kurang responsif terhadap kenaikan harganya. Artinya harga tidak lagi menjadi penentu utama bagi petani dalam membeli dan menggunakan pupuk," kata Suryana dalam diskusi 'Kinerja Kedaulatan Pangan' di Hotel Santika, Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Dia mengatakan, ketersediaan dan penggunaan pupuk secara berimbang oleh petani telah berhasil mendorong pencapaian produksi dan produktivitas komoditas pangan strategis nasional yang dalam beberapa tahun terakhir ini merupakan rekor tersendiri.
Kendati demikian, pada beberapa kasus, masih banyak pula petani yang masih menggunakan pupuk di atas kebutuhan tanah dan tanaman yang seharusnya atau overdosis.
"Ada pula kecenderungan dosis berlebih, karena harga pupuk relatif murah, sementara luas usaha tani sekitar 0,2 hektar. Ada anggapan, semakin hijau daunnya semakin bagus, pupuknya akhirnya jadi semakin banyak," ungkap Suryana.
Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Dadih Permana, mengatakan dalam 2 tahun terakhir, produksi beras dan jagung berhasil dicapai dengan tingkat pertumbuhan masing-masing di atas 5% dan 18%.
"Industri pupuk harus berkembang. Sudah keniscayaan jika mau akselerasi produksi pertanian harus ditopang industri pupuk yang bagus. Pupuk adalah salah satu input produksi yang harus diperjuangkan," ujar Dadih
Kepala Balai Penelitian Tanah Kementan, Husnain, mengatakan pemupukan berimbang dapat menyumbang lebih dari 20% kepada peningkatan produksi. Data ini didukung oleh berbagai penelitian terdahulu.
"Efektivitas penerapan pupuk berimbang dapat tercapai bila diperhatikan faktor-faktor penentu seperti status hara tanah dan teknik pemupukannya," pungkasnya. (dtf)