Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Walikota Sibolga, Syarfi Hutauruk, mengungkapkan, Kota Sibolga akan memperoleh bantuan kapal penangkap ikan dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.
Kapal penangkap ikan bantuan dari KKP RI itu ada 55 unit, atau senilai Rp 2,5 miliar lebih, nantinya akan disalurkan kepada kelompok nelayan dan koperasi secara bertahap di 2017 dan 2018.
“Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (KPP) Kota Sibolga sudah melakukan pendataan kelompok nelayan dan koperasi yang nantinya diusulkan ke KKP RI sebagai calon penerima bantuan,” kata Syarfi Hutauruk didampingi Kadis KPP Sibolga, Hendra Darmalius, Minggu (2/9/2017), di Sibolga.
Hendra Darmalius membenarkan, saat melakukan pertemuan dengan Direktur Kapal dan Alat Penangkapan Ikan (Kapal Api) Agus Suherman, di kantor Dirjen Perikanan Tangkap di Jakarta belum lama ini, Walikota Sibolga menagih janji Menteri KP, Susi Pudjiastuti, bahwa akibat penghapusan Pukat Ikan (PI) melalui Permen KP 02/2015, nelayan akan diberi bantuan kapal penangkap ikan.
“Kota Sibolga seharusnya sudah mendapatkan 12 unit bantuan kapal penangkap ikan ukuran 3-5 GT, tetapi karena ada kendala teknis, bantuan kapal tersebut tidak terealisasi. Maka itu, Pemko Sibolga kembali mengajukan permohonan bantuan kapal, hasilnya akan ada 55 unit kapal bantuan,” imbuhnya.
Dijelaskan, sebelum bantuan kapal penangkap ikan disalurkan, masyarakat atau calon penerima bantuan akan dilatih mengoperasikan kapal di Balai Pengembangan Penangkapan Ikan di Semarang, karena kapalnya terbuat dari bahan fiber bukan kayu.
“Pelatihannya berlangsung seminggu, tujuannya untuk membiasakan penggunaan kapal kepada calon penerima bantuan mengoperasikan kapalnya,” papar Hendra.
Dia juga mengungkapkan, pihaknya sudah mencatat 46 kelompok nelayan dan beberapa koperasi, yang akan diajukan ke KKP sebagai calon penerima bantuan kapal. “Satu kelompok nelayan minimal beranggotakan 5 orang, lebih banyak lebih bagus, sehingga bisa membagi tugas operasional melaut,” katanya.