Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Tokyo. Otoritas Jepang mengerahkan tiga jet militernya usai Korea Utara (Korut) melakukan uji coba nuklir terbarunya, yang melibatkan bom hidrogen. Pengerahan ini bertujuan untuk memeriksa sisa-sisa radioaktif usai uji coba tersebut.
Dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Minggu (3/9), Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan pihaknya telah mengerahkan sedikitnya tiga jet militer dari pangkalan udara di wilayahnya, usai uji coba rudal Korut.
Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, menyatakan jet-jet militer 'pengendus' itu memiliki kemampuan untuk mendeteksi sisa-sisa radioaktif di wilayahnya. Diketahui bahwa wilayah Jepang berada di sebelah timur Korut.
"Kami akan melakukan yang terbaik dalam mengumpulkan informasi," tegas Onodera seperti dilaporkan televisi nasional Jepang, NHK.
Korut dalam pengumuman resmi melalui televisi nasional mereka, Korean Central Television (KCTV), menyatakan telah menggelar uji coba bom hidrogen. Korut mengklaim uji coba yang diperintahkan pemimpin mereka, Kim Jong-Un, itu berlangsung dengan 'sukses sempurna'.
"Uji coba bom hidrogen berlangsung sukses sempurna," ucap seorang penyiar berita pada KCTV.
Bom hidrogen merupakan bom yang ledakannya disebabkan oleh pelepasan energi atom yang dihasilkan oleh inti helium yang merupakan hasil perpaduan inti ringan pada suhu yang sangat tinggi. Bom hidrogen memiliki kekuatan ledakan yang lebih dahsyat dibandingkan bom nuklir lainnya.
Sebelum Korut memberikan pengumuman, otoritas Jepang melalui Menteri Luar Negeri Taro Kono telah menyatakan keyakinan bahwa Korut menggelar uji coba nuklir terbaru. Keyakinan ini didasarkan pada pemeriksaan data dari Badan Meteorologi Jepang (JMA) dan berbagai informasi lainnya.
Menlu Kono juga menegaskan bahwa pemerintahannya telah melayangkan nota protes kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Korut di Beijing, China. Isi nota protes itu menyatakan, setiap uji coba apapun merupakan aksi yang 'sungguh tidak bisa dimaafkan'.(dtc)