Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Madiun. Ratusan truk pabrik plastik PT Samiplas Nglames Madiun dihadang puluhan warga dari 3 Desa di Magetan. Warga melarang truk yang mengangkut tanah urug untuk pembangunan pabrik plastik melewati jalan desa mereka.
Warga menilai armada yang berjumlah 200 truk tersebut sangat mengganggu ketenangan warga. Selain debu, ulah sopir yang ugal-ugalan membuat suasana berisik dan jalan rusak.
Kingkin (45) salah satu warga Desa Tanjungsepreh, Maospati mengatakan, aksi penghadangan ini dilakukan oleh warga 3 desa yakni Desa Tanjungsepreh, Desa Gulun, dan Desa Kembangan kecamatan Sumoro.
"Ini memang jalan PU tapi jangan semua lewat Winong. Lewat boleh tapi lihat tonasenya dong, jangan semua ratusan lewat sini kan mengganggu. Sopir juga ugal - ugalan," jelas Kingkin, Senin (4/9/2017).
Sementara itu Edi (40) salah satu sopir truk mengatakan bahwa armada truk memang ada 200 an. Mereka melewati Jalan Raya Desa Winong Tanjungsepreh Maospati karena tidak boleh melewati jalan raya Karareno Glodog yang bulan kemarin juga pernah di hadang warga.
"Semua ada 200 truk untuk muat tanah uruk ke pabrik plastik Nglames. Kemarin lewat pabrik gula Glodog gak boleh lewat di demo juga. Terus kami lewat mana," tutur Edi heran.
Aksi penghadangan warga tepat di pertigaan jalan antara Desa Kembangan, Winong dan arah Temboro dan Karas asal dimana ada galian C tanah urug.
Sementara itu Harsono Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Magetan kepada wartawan mengatakan pihak Dinas Perhubungan dan kepolisian akan menggelar musyawarah dengan jajaran terkait lain serta para pemilik armada truk.
Dalam aksi warga sempat terjadi adu mulut dengan sopir karena tidak mau balik arah. Pantauan detikcom tampak ratusan truk yang berjajar di pinggir Jalan Raya Desa Winong. Puluhan kepolisian Polsek Maospati dan Sukomoro ikut mengamankan aksi warga.
Aksi penghadangan yang dimulai pukul 15.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB di buat kesepakatan bahwa semua truk di larang beroperasi selama konflik belum berakhir. (dtc)