Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Trenggalek. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek memastikan status bencana kekeringan di wilayahnya masih pada level siaga, dengan wilayah terdampak sebanyak tiga desa.
"Suratnya (pengajuan) status kekeringan sudah ada di meja Pak Bupati, hari ini akan ditandatangani," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto, Selasa (5/9/2017) di kantornya.
Joko menjelaskan, penetapan status siaga bencana tersebut penting dilakukan untuk proses penanganan lebih lanjut, terlebih untuk mengakses bantuan penanganan dari BPBD Provinsi Jawa Timur maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami sangat membutuhkan bantuan itu, baik itu perpipaan, air bersih dan lain sebagainya, karena anggaran dari APBD untuk penyediaaan air bersih hanya Rp 147 juta dan itu semakin hari akan semakin habis, mengingat kekeringan Trenggalek semakin bertambah," jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan, Kedaruratan dan Kesiapsiagaan BPBD Trenggalek Agung Widodo mengatakan, terkait status siaga bencana kekeringan yang diajukan ke Bupati Trenggalek akan berlaku hingga 15 November 2017, namun tidak menutup kemungkinan status tersebut akan ditingkatkan menjadi tanggap darurat bencana apabila kondisi kekeringan semakin parah dan telah masuk fase kering kritis.
"Penetapan status siaga ini sekaligus sebagai syarat bagi kami untuk mengakses Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB, kalau dana provinsi tidak bisa diakses pada saat status siaga," imbuhnya.
Agung mengaku tidak terlalu khawatir apabila bencana semakin meluas, karena selain dari pemerintah pusat pihaknya juga bisa mengajukan bantuan ke BPBD Jatim pada saat masa tanggap darurat bencana dengan biaya tak terduga (BTT).
Agung Menjelaskan, potensi bencana kekeringan di wilayah Trenggalek mencapai 75 desa yang tersebar di 13 kecamatan, sedangkan wilayah yang sudah mengalami krisis air sebanyak tiga desa, yakni Mlinjon, Suruh serta Desa Jatiprahu. Jumlah warga yang terdampak mencapai ratusan kepala keluarga. "Saat ini kami terus melakukan pengiriman bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga dengan memanfaatkan dana dari APBD Trenggalek," katanya. (dtc)