Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Bandara Pondok Cabe yang berada di Tangerang Selatan belum juga dibuka secara resmi sebagai bandara komersial. Sebelumnya, maskapai Garuda Indonesia sempat berencana terbang dari bandara tersebut.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso, mengungkapkan terhambatnya operasional Pondok Cabe sebagai bandara komersial karena masih belum ditentukan menara kontrolnya, apakah menggunakan menara kontrol sendiri, atau bergabung dengan Halim Perdana Kusuma.
"Masih kita kaji dan telah pengembangan bandar udara ini. Pondok Cabe dan Halim ini saling potong, makanya harus satu komando. Kalau ada dua kan berantakan komandonya, kayak di militer kalau dua komando berantakan, satu menara di Halim, satu menara lagi di Pondok Cabe," kata Agus ditemui di Kemenhub, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
Diungkapkannya, selain masalah menara kontrol, hasil kajian juga mengindikasikan pembukaan bandara tersebut sebagai bandara komersial kurang bisa diterima warga sekitar landasan.
"Setelah kita adakan beberapa perhitungan dan analisis, ternyata banyak penduduk sekitar Pondok Cabe yang kurang begitu welcome terhadap pengoperasian Bandara Pondok Cabe sebagai bandara komersial, yang nantinya akan membangkitkan traffic yang luar biasa di daerah sana. Bahkan perekonomian masyarakat sana," jelas Agus.
Seperti diketahui, Bandara Pondok Cabe merupakan bandara yang dimiliki oleh Pelita Air yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero). Luasnya mencapai 170 hektar dengan panjang landasan 2.200 meter, sehingga dianggap cocok untuk penerbangan komersial. Apalagi, daerah tersebut saat ini merupakan daerah padat penduduk. (dtf)