Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan serangkaian tes untuk pesawat baru yang dikembangkan PT Dirgantara Indonesia (Persero) yakni N219. Uji tersebut dilakukan untuk memastikan pesawat made in Bandung itu layak terbang dan diproduksi massal.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso, mengungkapkan pihaknya mengusulkan agar pesawat dimodifikasi menjadi model amfibi atau bisa lepas landas di perairan. Alasannya, agar bisa menjangkau pulau-pulau kecil di Indonesia.
"Kami usulkan PTDI bisa modifikasi N219 menjadi pesawat amfibi. Indonesia kan mayoritas luas wilayahnya perairan, banyak pulau-pulau kecil, jadi ini bisa merangkai semua pulau ini," kata Agus di Kemenhub, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
Menurut dia, pihaknya mengapresiasi pesawat buatan PT DI itu lantaran bisa lepas landas dari run way yang panjangnya 500 meter. Jenis pesawat tersebut sangat cocok untuk penerbangan antar pulau sesuai karakteristik Indonesia.
Agus menjelaskan, saat ini pesawat N219 tengah menjalani 3 tes yang meliputi tes penerbangan (flight test) selama 500-600 jam. Tes olah gerak (static test) untuk menguji sejauh mana pesawat ini mampu menahan beban maksimal, dan ketahanan tekanan (fatigue test) untuk mengukur seberapa panjang usia ekonomis pesawat.
"Dulu waktu CN235 dan N250, orang-orang PT DI yang berbondong-bondong ke Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan pendampingan, tapi kali ini kita yang ke Bandung secara rutin. Kita yang datang ke Bandung," pungkas Agus. (dtf)