Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Probolinggo. Pengurus DPP PDI Perjuangan bertemu kiai NU untuk membahas duet pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur. Kiai NU meminta PDIP mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai cagub Jatim.
Rombongan pengurus PDIP yang dipimpin Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah ini mendatangi Pesantren Zainul Hasan Genggong, Jumat (8/9/2017). Sebelumnya rombongan PDIP bertemu kiai di Pesantren Lirboyo serta Pesantren Ploso, Kediri.
Kedatangan rombongan PDIP ini merupakan rangkaian silaturahmi sekaligus membawa pesan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait Pilgub Jatim 2018.
Di Genggong, rombongan Ahmad Basarah ditemui langsung KH Mutawakkil Alallah di kediamannya, kompleks Pesantren Zainul Hasan. Dalam pertemuan ini juga hadir sejumlah perwakilan alumni Pesantren Zainul Hasan yang berasal dari 18 kabupaten se-Jawa Timur.
Seusai pertemuan, Mutawakkil, yang juga Ketua PWNU Jatim, sempat menitipkan surat kepada Megawati. Surat pribadi itu ditulis langsung oleh KH Mutawakkil dengan tulisan tangan.
"Saya mewakili kiai se-Jatim memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan terima kasih telah mengutus Ahmad Basarah. Melalui Ahmad Basarah, saya sudah mendengar pesan dari Ibu Mega. Di mana pesan itu soal kepentingan bangsa dan negara, yakni kolaborasi antara nasionalis dengan para ulama melahirkan negara. Surat ini hanya untuk Ibu Mega, jadi saya tidak bisa menyebutkan di sini isinya apa. Begitu juga saya minta Pak Basarah untuk merahasiakan isinya dan hanya Ibu Mega yang membuka dan membacanya," jelas KH Mutawakkil.
Dia menyampaikan kesepakatan para ulama dari 48 cabang NU di Jatim yang mengajukan calon tunggal dari NU, yaitu Gus Ipul, untuk menjadi calon gubernur.
"Saya meminta dan berharap kepada Ibu Megawati agar segera merekomendasi Gus Ipul. Jika Ibu Megawati merespons ini, ini menandakan ketulusan PDIP kepada NU, dan ini akan menepis anggapan atau langkah provokasi antara PDIP dengan kelompok Islam moderat, terutama NU, dengan rekom Ibu Megawati ini bahwa itu tidak ada," tuturnya.
Basarah berjanji akan memberikan surat titipan kepada Megawati. Rencananya, pada Sabtu (9/9) besok, Basarah akan melanjutkan safari bertemu para kiai di Pesantren Sabilurrasyad Gasek, Sukun, Kota Malang."Ini amanah, apalagi surat ini tulisan tangan sehingga hanya Kiai Mutawakil saja yang tahu. Saya akan merahasiakannya dan hanya akan menyerahkan ke Ibu Mega, biar beliau (Mega) yang membukanya sendiri," ujar Basarah. (dtc)