Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bandung. Warga Andir paling tidak bahagia versi survei indeks kebahagiaan 2017. Aspek pendidikan, kesehatan, rumah dan fasilitas rumah menjadi penilaian minim dari hasil survei. Apakah benar?
Sekertaris Camat Andir Uba Rynaldi Siahaan mengakui tiga aspek tersebut memang selama ini menjadi persoalan di wilayahnya. Pihaknya tengah melakukan perbaikan-perbaikan untuk menutupi kekurangan itu.
"Kami mengakui hasil survei, memang dalam tahap pembangunan. Kami sedang dalam proses perbaikan," kata Uba saat ditemui di kantor Kecamatan Andir, Jalan Srigunting Raya, Kota Bandung, Jumat (8/9/2017).
Ia menuturkan pihaknya sedang memberikan stimulan untuk perbaikan kualitas sekolah di Andir. Salah satunya dengan mendatangi sekolah setiap hari Rabu untuk memberikan diseminasi.
"Dari pendidikan visi misi kami setiap hari Rabu program sambut datangi sekolah memberikan diseminasi meningkatkan kualitas pendidikan, penyakit masyarakat dan K3," ungkap dia.
Selain pendidikan, kata dia, dari sisi pelayanan kesehatan ditingkatkan. Salah satunya dengan memberikan pelayanan optimal kepada warganya yang lanjut usia dan anak-anak sebagai penerus bangsa.
Diakuinya saat ini fasilitas kesehatan di Andir masih minim. Hanya ada dua puskesmas untuk melayani warga yang ada di enam kelurahan. Sehingga, diharapkan ke depannya fasilitas kesehatan bertambah.
"Kami juga sudah meningkatkan pelayanan kesehata di puskesmas untuk lansia dan anak. Walaupun masih minim jumlah, tapi dari sisi pelayanan terus kami benahi," tutur dia.
Sementara terkait rumah dan fasilitas rumah, kata dia, ruang terbuka hijau (RTH) di wilayahnya juga masih minim. Pasalnya, sebagian besar wilayahnya padat penduduk sehingga kesulitan lahan untuk penghijauan."Infrastruktur memang iya, pada kunjungan mapai lembur pa wali minta memperbanyak fasilitas RTH dan taman nuansa keramahan lingkungan warga. Harapkan lahan terbuka bisa dimanfaatkan oleh warga," kata Uba. (dtc)